diswaypekalongan.id – Bagi warga Tegal pastinya sudah tahu dong dengan tradisi moci ini? Tradisi moci di Tegal masih sangat melekat dan eksis hingga sekarang.
Tradisi moci di Tegal ini dilakukan dengan cara menyeduh teh dalam poci tanah liat atau gerabah dan dicampur dengan gula batu.
Kebiasaan minum teh atau biasa disebut dengan “moci” sudah menjadi budaya lokal pada masyarakat Tegal.
Dikutip dalam kanal YouTube Bohanara bertahannya tradisi moci di Tegal merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang terjalin antara pabrik teh, pabrik gula, pengrajin gerabah poci.
Di Tegal tradisi moci bukan hanya sekedar minum teh saja, tetapi merupakan panggung sosial yang berkembang menjadi ajang atau media musyawarah (rembug bareng), gotong royong, kebersamaan dalam menyelesaikan masalah.
Dalam tradisi moci di Tegal juga mewujudkan dalam beberapa peran mulai silaturahmi antar keluarga,kebersamaan, kontrol sosial antar masyarakat dan biasanya disebut ndopok bareng.
Sangking melekatnya dengan budayanya minum teh dari poci yang terbuat dari gerabah ini dalam kehidupan masyarakat Tegal, sampai jadi ikonnya Tegal.
Ngomongin tradisi moci di Tegal kamu sudah tahun belum bagaimana sejarahnya sih? Nah berikut ini penjelasan selengkapnya:
Sejarah Tradisi Moci
Dikutip dari berbagai sumber kalau tradisi moci sudah ada sejak abad ke 17 atau jauh sebelum tanaman teh datang ke Indonesia.
Pada masa itu wilayah Pantura Jawa Tengah, termasuk Tegal yang memiliki pelabuhan besar, merupakan jalur perdagangan yang ramai.
Berhubung saat itu teh belum ada di Indonesia, orang Tegal biasanya mengkonsumsi teh yang didatangkan langsung dari China.
Namun menurut catatan lainnya tradisi moci di Tegal ini sudah ada sejak tahun 1910 an.
Pada saat itu muncul terjadi peningkatan produksi dan pembangunan sejumlah pabrik gula di Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan.
Selain itu ada juga yang menyebutkan pabrik teh mulai ada sekitar tahun 1930 an yang menciptakan tradisi masyarakat Tegal untuk gemar minum teh.
Memiliki Teh Aroma yang Khas
Teh Tegal disebut juga dengan teh Slawi dan memang terkenal memiliki aromanya yang khas.
Cita rasa teh khas Tegal munculah istilah nasgitel atau wasgitel.
Nasgitel ini merupakan akronim dari kata panas,legi (manis) dan kenthel (pekat).
Nah sedangkan untuk wasgitel merupakan singkatan dari wangi, panas, sepet, legi dan kenthel.
Menjaga Kebersamaan
Seperti yang dijelaskan di atas kalau tradisi moci di Tegal selama berlangsung seringkali juga ndopok (cerita), saling tertawa dan menikmati kebersamaan.
Hal ini mencerminkan nilai-nilai sosial yang kuat dalam budaya Tegal, dimana mengumpulkan orang-orang dan menjaga ikatan komunitas sangat dihargai.
Tradisi Moci atau minum teh ala orang Tegal adalah tradisi yang memberikan pengalaman budaya yang kaya dan menyenangkan bagi masyarakat Tegal.
Tradisi ini tidak hanya sekedar menyuguhkan minuman yang segar dan hidangan lezat, tetapi juga mewakili kebersamaan dan kehangatan.
Poci Tidak Pernah Dicuci
Uniknya dari tradisi moci di Tegal, poci yang dari tanah liat dan digunakan untuk mewadahi tehnya tidak pernah dicuci.
Jadi poci itu tidak pernah dicuci tetapi hanya di buang sisa teh yang sebelumnya saja.
Hal itu dilakukan karena mereka percaya kalau kerak sisa teh sebelumnya akan menambah citarasa dan aroma teh poci menjadi lebih nikmat.
Demikian pembahasan mengenai tradisi moci di Tegal yang kami rangkum untuk Anda. Semoga bermanfaat.