Tegal, diswaypekalongan.id – Latopia khas Tegal kalau dilihat sekilas bentuknya mirip dengan bakpia khas Jogja.
Jajanan satu ini bercita rasa gurih dan renyah dari kulitnya dan manis dari isiannya.
Latopia khas Tegal terbuat dari campuran kacang hijau dan gula yang kemudian dibalut dengan tepung kemudian di panggang.
Jika bakpia memiliki tekstur yang basah dan empuk, sementara latopia memiliki tekstur yang lebih kering sehingga lebih renyah dan crunchy dengan ukuran lebih besar.
Proses pembuatan latopia khas Tegal pun hampir sama dengan bakpia khas Jogja. Pertama adonan tepung terigu dicampur dengan mentega dan minyak, kemudian diberi isian dan dibentuk. Proses terakhir adalah pemanggangan menggunakan oven.
Setelah proses pemanggangan dan sudah matang serta kering barulah dikeluarkan dari oven untuk selanjutnya dibungkus dan dikemas dalam wadah.
Untuk saat ini tak hanya berisikan kacang hijau saja, latopia khas Tegal kini memiliki beberapa varian rasa seperti coklat, susu sampai dengan buah-buahan. Kalau menikmati jajanan ini paling enak selagi hangat dan sebagai kue pendamping saat minum teh atau kopi.
Jika Anda berkunjung ke Tegal, jajanan latopia khas Tegal ini cukup mudah ditemui di pasar maupun di toko pusat oleh-oleh.
Bahkan jajanan ini sering dijadikan oleh-oleh wisatawan karena harganya relatif murah meriah.
Pada umumnya, satu bungkus yang dijual di toko pusat oleh-oleh atau di pasar tradisional ini berisikan 10 buah latopia khas Tegal.
Satu bungkus latopia biasanya dibanderol mulai harga Rp7000 ribuan aja lho.
Sejarah Kue Latopia
Sejarah mengenai kue latopia awalnya kue latopia di Kota Tegal pada tahun 1980an. Kue ini dibuat hanya dibuat oleh orang-orang keturunan Tionghoa, namun seiring berjalannya waktu warga pribumi juga telah banyak menjadi produsen kue latopia ini.
Di Kota Tegal, kue ini sudah banyak diproduksi oleh warga pribumi. Produksinya pun dilakukan setiap hari untuk memenuhi permintaan pasar.
Ada beberapa produsen kue latopia khas Tegal sebagian besar dilakukan oleh masyarakat keturunan China di sana dan merupakan usaha warisan turun temurun. Namun tidak sedikit warga pribumi yang membuka usaha kue latopia ini.
Seperti salah satunya adalah Kodri warga Jalan Serayu, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Ia menekuni usaha pembuatan kue latopia bermodalkan ilmu pas dulunya masih bekerja di pabrik kue milik keturunan China di Kota Tegal.
“Dulu kerja di Paweden 100 yaitu komplek pembuat kue milik China. Saya kerja hampir 20 tahun. Resep kue pia cukup rumit karena takarannya bahan-bahannya harus sesuai agar menghasilkan rasa yang renyah enak” ujarnya.
Dengan modal resep yang ia tekuni selama bekerja, kue latopia milik Kodri mampu bersaing di pasaran. Setiap hari antara 300 hingga 500 kue dikirim ke toko-toko yang ada di Kota Tegal. Bahkan saat menjelang imlek permintaan kue ini meningkat hingga 50 persen.
Latopia Khas Tegal Mampu Kuat Sebulan
Kalau bakpia khas Jogja memiliki tekstur basah dan empuk hanya mampu bertahan selama tiga hari, berbeda dengan kue latopia khas Tegal yang dapat bertahan selama hampir sebulan. Jadi kue ini cocok banget untuk dijadikan oleh-oleh karena tahan lama dan rasa gurih dari kuenya yang lezat.
Demikian pembahasan mengenai kue latopia khas Tegal. Rasanya gurih, renyah dan crunchy saat digigit di mulut, jangan lupa mencicipinya yah.