Tegal  

Menilik Sejarah Stasiun Kereta Api Tegal, Bangunan yang Memadukan Gaya Arsitektur Belanda dengan Sentuhan Jawa

Begini sejarah stasiun kereta api Tegal yang merupakan bangunan peninggalan Hindia Belanda
Begini sejarah stasiun kereta api Tegal yang merupakan bangunan peninggalan Hindia Belanda

Tegal, diswaypekalongan.id – Bagi warga Tegal dan sekitarnya kalau ingin bepergian jauh biasanya naik kereta api dari Stasiun Kereta Api Tegal. Tapi tahukah kamu? kalau stasiun tersebut memiliki sejarah panjang pada zaman kolonial Belanda. 

Untuk mengetahui sejarah Stasiun Kereta Api Tegal yuk kita ulas sama-sama di dalam pembahasan artikel kali ini. Dengan membacanya sampai selesai tentunya dapat menambah wawasan.

Stasiun Kereta Api Tegal merupakan stasiun kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Panggung dan Slerok, Tegal Timur Kota Tegal. Pada ketinggian +4 meter dengan jarak 290 km sebelah timur dari Jakarta Gambir.

Stasiun ini merupakan stasiun KA yang letaknya paling barat di Daerah Operasi IV Semarang dan stasiun ini hanya berjarak 100 meter di sebelah timur Alun- alun Kota Tegal.

Sejarah Stasiun Kereta Api Tegal

Bangunan Stasiun Kereta Api Tegal ini merupakan peninggalan masa Hindia Belanda yang memiliki desain bangunannya memadukan gaya arsitektur Belanda dengan sentuhan Jawa. Dulunya dari Stasiun Kereta Api Tegal terdapat percabangan jalur yang menuju ke Pelabuhan Tegal namun untuk sekarang sudah tidak berfungsi lagi.

Sebelumnya stasiun ini dibangun terlebih dahulu dilakukan pembangunan jalur trem uap Tegal- Slawi -Balapulang. Pembangunan jalur tersebut dimulai pada tahun 1885 dan selesai pada tahun 1886 oleh Javasche Spoorweg Maatschappij (JSM).

JSM sendiri merupakan salah satu perusahaan trem di Hindia Belanda yang mendapatkan konsesi dari tahun 1884 hingga 1893. Namun dalam perjalanannya JSM mengalami kesulitan keuangan untuk membiayai operasionalnya dan kemudian merugi lantaran uangnya lebih tersedot dalam pembangunan prasarana kereta api maupun pengadaan lokomotif  serta gerbong yang harus didatangkan dari Belanda.

Baca Juga:  Nyaman Mengerjakan Tugas di Rekomendasi Cafe Coffee and Space, Spot Ternyaman dan Unik

Dengan kondisinya seperti ini, pada akhirnya JSM dibeli oleh maskapai perkeretaapian SCS ( Semarang- Cheribon- Stoomtram Maatschappij) pada 16 November 1895.

Stasiun ini dilengkapi dengan atap besar dari bahan kayu yang mampu mengatapi tiga buah kereta api,yang dirancang oleh Henry Maclaine Pont.

Stasiun Tegal Lama dibangun sebagai bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Semarang dengan pelabuhan. Pada masa itu, pemerintah kolonial Belanda melihat pentingnya transportasi kereta api untuk mendukung ekonomi dan administrasi kolonial.

Jalur ini bertujuan untuk memperlancar pengangkutan komoditas pertanian dan hasil bumi dari daerah pedalaman ke pelabuhan.

Seiring berjalannya waktu dan peningkatan kebutuhan stasiun ini digantikan oleh Stasiun Tegal Baru yang dibangun di Slerok pada tahun 1918.

Kemudian setelah operasional dipindahkan ke stasiun baru, stasiun lama JSM ini dinonaktifkan. Lalu pada 1 Mei 1918 bangunan stasiun baru di Slerok telah selesai dibangun bersamaan dengan pengoperasian jalur kereta api ruas Brebes- Tegal.

SCS berencana meningkatkan kapasitas lintas ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan angkutan penumpang dan barang. Selain mengoperasikan stasiun baru, SCS juga membuka jalur baru.

Jalur lama yang melalui perhentian di Limbangan, Kaligangsa, Krandon Sumur Panggang dan Pesurungan ditutup karena trem uap digantikan oleh kereta api rel berat.

Jalur baru sepanjang 12 Km memiliki keunikan yaitu, sejajar dengan jalur cabang Tegal Prupuk bekas JSM setelah memasuki wilayah Kejambon. Dengan selesainya jalur ini diharapkan kecepatan kereta api uap pada masa itu bisa ditingkatkan dari 30 menjadi 45 km/jam.

Tergolong Stasiun Besar

Stasiun Kereta Api Tegal tergolong stasiun kelas besar tipe, yang memiliki 6 jalur dengan jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus arah barat menuju ke Stasiun Brebes dan yang ke timur menuju ke Stasiun Larangan.

Baca Juga:  Buruan Reservasi! Ini 3 Tempat Buka Puasa di Tegal, Buatlah Momen Bukber Bersama

Kemudian jalur 3 digunakan sebagai sepur lurus dari arah Slawi- Balapulang hingga Prupuk. Lalu jalur 4 sebagai jalur menuju ke Balai Yasa maupun Depo Pertamina. Sedangkan dua jalur sisanya digunakan untuk menyimpan gerbong.

Itu dia informasi mengenai sejarah Stasiun Kereta Api Tegal. Semoga bermanfaat.