Tegal, diswaypekalongan.id – Siapa nih yang pernah sekolah di SUPM Negeri Tegal? Harus merasa bangga loh. Karena sekolah perikanan pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Dikutip dari kanal YouTube Teguh ID, pada zaman penjajahan Belanda sekolah kejuruan perikanan belum ada dan rintisan dimulai di zaman penjajahan Jepang. Sekolah perikanan ini berdiri di tahun 1942.
Awalnya sekolah ini terbentuk setelah adanya pemberdayaan pemuda-pemuda dalam bentuk pelatihan pertanian dan perikanan yang disebut juga “gyomin-duzo” dilaksanakan di Tegal, Rembang dan Batang.
Saat itu masa pelatihan perikanan berjalan selama tiga bulan dengan materi pelatihan meliputi dasar-dasar pelayaran dan perikanan. Kemudian setelah selesai pelatihan para peserta akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing untuk bekerja di sektor perikanan.
Nah berawal dari program itu pada tahun 1950, Kementerian Kemakmuran Pusat Jawatan Perikanan mendirikan Sekolah Djawatan Perikanan yang kemudian diubah menjadi Sekolah Perikanan Laut (SPL).
Lalu didirikanlah Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) di Tegal yang didirikan pada tanggal 2 Desember 1962. Pada saat itu materi pembelajaran hanya satu bidang studi yaitu perikanan umum dan belum terdapat sistem penjurusan.
Tujuan Berdirinya SUPM Negeri Tegal
SUPM Negeri Tegal didirikan pada tanggal 2 Desember 1962 oleh Departemen Pertanian. Tujuan pendirian tersebut adalah untuk menghasilkan tenaga teknis perikanan guna mengisi kebutuhan pegawai perikanan pada instansi Pemerintah.
Pada tahun 1962-1969 lulusan SUPM Negeri Tegal ditempatkan di pusat provinsi maupun kabupaten sebagai teknisi perikanan. Kemudian di tahun 1970-1984, ketika pengembangan perikanan laut diarahkan ke perikanan industri dan sebagian besar lulusan direkrut untuk mengisi kebutuhan tenaga teknik dek dan mes ini kapal pada kapal-kapal penangkap ikan yang beroperasi di perairan Indonesia Timur.
Tahun 1985-1990 dalam rangka mencapai swasembada pangan pada periode itu, para lulusan direkrut untuk mengisi kebutuhan tenaga Perwira Deck maupun Perwira Mesin pada kapal long line yang beroperasi di Samudera Hindia maupun di perairan ZEE.
Pada tahun 1996-2000, kebutuhan tenaga kerja pada kapal perikanan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah lulusan sekolah perikanan setiap tahunnya. Sementara itu, di Jepang dan negara maju lainnya di Eropa, ABK cenderung beralih mencari pekerjaan yang beresiko rendah.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan ABK pengganti dari negara lain. Peluang ini dimanfaatkan oleh SUPM Negeri Tegal dan pada periode itu para lulusannya mengisi kebutuhan tenaga ABK kapal perikanan Jepang dan negara maju lainnya.
Di tahun 2001, SUPM Negeri Tegal berada dibawah Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).
Di tahun 2001-sekarang lulusan SUPM Negeri Tegal terbaik di rekrut oleh DKP untuk ditempatkan sebagai teknisi perikanan pada instansi perikanan di bawah DKP seperti SUPM, Balai Pelatihan Perikanan, Balai Pengembangan Penangkapan Ikan, Balai Budidaya Perikanan, Balai Karantina Ikan, Kapal Latih Perikanan, Pengawas Perikanan dan Pelabuhan Perikanan.
Sedangkan lulusan lainnya bekerja di perusahaan perikanan dalam negeri maupun luar negeri. Setiap tahunnya kurang lebih 60-70 orang lulusan SUPM Negeri Tegal Program Studi Nautika Perikanan Laut dan Teknika Perikanan Laut dikirim untuk bekerja ataupun magang ke Jepang.
Wow keren yah SUPM Negeri Tegal ternyata jadi sekolah pertama perikanan di Indonesia dan Asia Tenggara. Alumni sekolah ini wajib bangga.