Tegal  

Mengenal Sejarah Bekas Bangunan Hotel Stoork di Tegal, Dulunya Pernah Dijadikan Gudang Senjata oleh Jepang

Hotel Stoork di Tegal sekarang berubah menjadi bangunan tua milik KODAM IV/Diponegoro
Hotel Stoork di Tegal sekarang berubah menjadi bangunan tua milik KODAM IV/Diponegoro

Tegal, diswaypekalongan.id – Dulu bangunan Hotel Stoork di Tegal berlokasi di Jalan Proklamasi No 10, Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Tapi untuk saat ini berubah menjadi bangunan tua milik KODAM IV/Diponegoro.

Hotel Stoork di Tegal dulunya merupakan salah satu hotel di Kota Tegal yang sudah sejak zaman penjajahan Belanda.

Berdasarkan buku Profil Bangunan Cagar Budaya Kota Tegal, Hotel Stoork di Tegal berdiri pada tahun 1929. Bangunan tersebut juga sempat menjadi asrama militer Koninklijke Nederland Indie Lager (KNIL).

Namun pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Hotel Stoork di Tegal berubah fungsi menjadi markas Kenpeitai dan digunakan sebagai gudang persenjataan.

Pada saat menjelang revolusi kemerdekaan 1945 bangunan ini sempat diserang Laskar perjuangan masa-masa status quo Jepang terjadi pengambilalihan kekuasaan sekaligus pelucutan senjata terhadap pendudukan Jepang.

Hotel Stoork di Tegal juga dijadikan penampungan bala tentara Jepang sebelum dipulangkan melalui Jakarta.

Pasca kemerdekaan tahun 1950 an bangunan ini diokupasi oleh TNI Angkatan Darat pernah digunakan sebagai pemegang kas serta gabungan daerah KODAM IV/Diponegoro.

Lalu sejak tahun 1980 an bangunan ini dijadikan sebagai asrama tentara hingga tahun 2008. Hotel Stoork di Tegal memiliki luas tanah 2.623 meter dan luas bangunan mencapai 1.504 meter.

Selain Hotel Stoork, hotel di Tegal yang sudah ada sejak zaman kolonial adalah Insuline, E. Cover dan Jordan.

Hal ini membuktikan bahwa Tegal menjadi wilayah perlintasan yang sibuk serta kawasan hunian yang dilintasi oleh para pendatang.

Lebih lanjut, menurut Sejarawan Pantura, Wijanarto, Hotel Stoork di Tegal saat pendudukan Jepang digunakan untuk gudang senjata.

Pada bulan September 1945, markas tersebut pernah dikepung pemuda saat mereka meminta Jepang untuk menyerahkan kedaulatan dan persenjataan.

Baca Juga:  Misteri Persimpangan Jalan Kapten Ismail Kota Tegal, Pengantin Baru Tidak Boleh Lewat jika Ingin Selamat

“Dalam peristiwa tersebut, terjadi konflik pengepungan. Pemuda menggunakan bom molotov dan memakan korban yaitu satu pemuda asal Tegalsari,” tuturnya.

Letaknya yang berdekatan dengan jalan Groote Postweg membuat Hotel Stoork sangat strategis. Keberadaan Hotel sebagai tempat persinggahan bagi pendatang dirasakan cukup membantu mereka yang memerlukan akomodasi sementara waktu.

Seperti kita ketahui kalau dulu di Tegal pada masa pendudukan Belanda pada tahun 1927, Kota Tegal pernah menjadi Ibukota Karesidenan Brebes, Tegal, Pemalang atau Bregasmalang.

Selain itu secara historis, Kota Tegal sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda sebagai pusat perdagangan. Secara letak, Kota Tegal juga dianggap sebagai kota yang strategis.

Maka tidak mengherankan jika sampai saat ini, di Kota Tegal masih berdiri kokoh sejumlah bangunan yang mengandung nilai sejarah.

Bahkan sangking banyaknya bangunan bersejarah, Pemkot Tegal melakukan pencatatan beberapa bangunan yang diindikasi sebagai cagar budaya salah satunya yakni Hotel Stoork di Tegal.

Jadi bangunan Hotel Stoork di Tegal sempat menjadi asrama militer Koninklijk Nederland Indie Lager (KNIL) yang kemudian berganti menjadi markas kesatuan Kenpetai dan digunakan sebagai gudang persenjataan pada masa penjajahan Jepang.

Sedangkan untuk saat ini Hotel Stoork di Tegal berubah menjadi sebuah bangunan tua milik KODAM IV/Diponegoro.

Itu dia pembahasan mengenai sejarah Hotel Stoork di Tegal. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan baru.