Brebes  

Masjid Termegah dan Tertua, Inilah Sejarah Masjid Agung Brebes dari Tahun 1836

Arsitektur bangunan Masjid Agung Brebes
Arsitektur bangunan Masjid Agung Brebes

Brebes, diswaypekalongan.id – Kabupaten Brebes yang terkenal dengan telur asin dan bawang ini juga memiliki masjid agung. Masjid agung Brebes yang menyimpan sejarah pembangunannya dan masih berkembang saat ini.

Artikel ini memberikan pengetahuan sejarah Masjid Agung Brebes pada zaman dahulu. Semoga artikel ini bisa memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk Anda.

Sejarah pembangunan Masjid Agung Brebes bermula pada tahun 1836 di zaman Bupati Raden Adipati Arya Singasari Pranata Yudha I. Atau yang lebih dikenal dengan nama Kyai Sura.

Sejarah Masjid Agung Brebes ini juga tak lepas dari kisah bedug kembar yang ada di dalam Masjid. Konon katanya bedug kembar tersebut berasal dari kayu sawo raksasa, dari Desa Sawojajar.

Sejarah Masjid Agung Brebes

Dikutip dari akun Youtube masjid agung brebes Tarifin, Masjid Agung Brebes yang terletak di Jawa Tengah ini tepat berada di sebelah barat alun-alun Brebes.

Yang mana menjadi salah satu masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Brebes tentunya. Sejarah pembangunan Masjid Agung yang dibangun pada zaman Kyai Sura ini memiliki bentuk indah.

Masjid Agung ini sudah beberapa kali direnovasi antara tahun 1933, 1977, dan tahun 2007. Namun, serangkaian renovasi tetap mempertahankan bangunan asli dengan gaya Jawa kuno, yang mana memiliki kubah berbentuk limas.

Sejarah Masjid Agung Brebes ini juga dikenal dengan sejarah bedug kembarnya. Konon katanya bedug kembar tersebut yang berada di dalam Masjid Agung ini berasal dari kayu sawo raksasa.

Yang mana dari suatu desa di tepi pantai yaitu Desa Sawojajar. Namun, seiring waktu bedug kembar tersebut sudah disumbangkan untuk sebuah masjid di Kawasan Jatibarang.

Bangunan Masjid Agung Brebes

Baca Juga:  6 Fakta Menarik Kampung Adat Jalawastu Brebes, Salah Satunya Rumah Warganya Dilarang pakai Semen dan Keramik

Mari kita lihat bangunan indah dari Masjid Agung Brebes ini, menggunakan gaya arsitektur. Selain itu, kombinasi arsitektur tersebut antara Masjid Persia dan bangunan bergaya lokal.

Bahan material granit pada pintu masuk utama menggunakan produk yang langsung didatangkan khusus dari Italia. Masjid Agung Brebes ini memiliki 11 pintu dengan pintu utama.

Kemudian luas bangunan utama masjid mencapai 500 meter persegi dan terdiri dari dua lantai yang dapat menampung kurang lebih 3.500 jamaah.

Untuk fasilitas di sejarah Masjid Agung Brebes hingga kini sangat banyak yang bisa digunakan. Seperti perpustakaan, ruang kegiatan, dan lainnya, serta tempat parkir luas.

Eksistensi keberadaan Masjid Agung Brebes ini menjadi pusat kegiatan pembinaan persatuan dan pemberdayaan serta ukhuwah bagi umat Islam di Kabupaten Brebes.

Yang mana demi mencapai kesejahteraan lahir dan batin dengan mampu memahaminya. Hingga mengamalkan ajaran Islam di Kabupaten Brebes secara Kaffah Wallahualam Bishawab.

Kesimpulan

Masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Brebes memiliki sejarah dan perabotan yang sudah lama dari dulu. Selain itu, interior dan eksterior yang sangat elegan dengan aristektur elegan.

Itulah sejarah Masjid Agung Brebes dan bangunan arsitektur yang indah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang membaca.