Pekalongan, diswaypekalongan.id – Banyak masjid di Kota Pekalongan, dan ada beberapa juga masjid yang dulunya memiliki sejarah. Berikut salah satu masjid dulu, yaitu sejarah Masjid Jami Pekalongan yang terletak di pusat kota.
Sejarah Masjid Jami Pekalongan yang memiliki cerita dahulunya dan mungkin beberapa dari masyarakat sekitar belum paham akan sejarahnya. Jadi pantau sampai selesai artikel kali ini.
Banyak yang harus dibahas dari sejarah Masjid Jami Pekalongan, masjid yang terletak di pusat kota yaitu Alun-alun Pekalongan. Yaitu berada di Jalan KH Wahid Hasyim No.17, Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur.
Dibalik sejarah Masjid Jami Pekalongan ini merupakan peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Masjid Jami Kauman Pekalongan yang menjadi pusat beribadah di pusat kota.
Sejarah Masjid Jami Pekalongan
Dikutip dari akun Youtube kotomonodotco, yang mana dahulu Masjid Jami ini memiliki nama dulu, yaitu Masjid besar Pekalongan. Memang masjid yang satu ini merupakan Masjid Agung yang ada di Kota Pekalongan.
Di ubah nama pada tahun 1968 dan diubahnya nama tersebut atas saran dari Habib Ali bin Ahmad Athos. Yang merupakan salah satu habib di Kota Pekalongan dan aktif di Masjid Agung Jami.
Sejarah Masjid Jami Pekalongan yang dibangun dari tahun 1852 atau rabiul akhir tahun 1302 hijriah.
Masjid Jami Pekalongan yang dibangun oleh Raden Aryo Wiryo Tumenggung pertama. Dan di tahun 1900an dibangun komunitas yang pada awalnya berada di Masjid Jami Agung Pekalongan.
Selain sejarah cerita dari Masjid Jami dibangun, berikut interior dan mengapa menggunakan arsitektur tersebut. Oleh karena itu, mari kita lihat bagaimana bangunan Masjid Jami Pekalongan.
Bangunan Masjid Jami Pekalongan
Dulunya sejarah Masjid Jami Pekalongan ini dibangun oleh Raden Aryo Wiryo Tumenggung Adinegoro.
Dikutip dari akun Youtube Boimage, beliau merupakan Bupati Pekalongan ketiga pada tahun 1852 saat masjid masih berukuran 35×35 meter.
Dan memiliki 9 pintu besar, 12 jendela, ruang imam, dan khutbah untuk khotib. Dan bangunan yang memiliki 27 meter pada menaranya dan selesai dibangun pada bulan Januari 1933.
Masjid Agung Jami Pekalongan ini menggunakan arsitektur Jawa Arab yang mana menggunakan kubah berbentuk joglo. Sedangkan dari arsitektur Arab pada serambi masjid.
Terdapat 3 ruangan di tengah-tengah masjid, sebelah kanan mimbar terdapat tempat khotib untuk memberikan ceramah.
Dan di sebelah kiri, yang mana sebelumnya merupakan tempat Bupati beribadah, dan sekarang sudah menjadi tempat untuk umum.
Pada gapura pada bangunan ini pada bagian tengah serambi Masjid Agung Pekalongan memiliki bentuk segiempat.
Kesimpulan
Itulah sejarah Masjid Jami Pekalongan yang sudah menjadi Masjid Agung yang berada di pusat kota. Anda mungkin yang belum tahu dan setelah membaca artikel ini menjadi tahu.
Semoga artikel sejarah Masjid Jami Pekalongan yang bisa bermanfaat untuk Anda yang membaca.