Tegal, diswaypekalongan.id – Bagi warga Tegal kamu sudah tahu belum bagaimana sejarah Pelabuhan Tegal? Ternyata keberadaannya sudah ada sejak abad ke 15 lho.
Banyak sekali sejarah Pelabuhan Tegal yang mungkin kalian tak sangka. Pelabuhan ini pun pernah mengalami masa jatuh dan masa kejayaan.
Bahkan ada kisah peperangan di balik berjalannya pelabuhan ini. Lalu bagaimana sejarah Pelabuhan Tegal?
Yuk kita bahas sama-sama mengenai sejarah Pelabuhan Tegal di dalam artikel kali. Dengan begitu kamu tahu mengenai pelabuhan ini.
Sejarah Pelabuhan Tegal
Pelabuhan Tegal memiliki sejarah panjang yang berakar sejak masa kolonial. Pada masa penjajahan Belanda, pelabuhan ini telah berfungsi sebagai salah satu titik penting untuk aktivitas perdagangan dan perikanan di pesisir utara Jawa.
Menurut buku “Melihat Sejarah Tegal Dari Sisi Nusantara dan Kolonial“ Pelabuhan Tegal diyakini sudah ada sejak abad ke 15.
Awal mulanya saat Ki Gede Sebayu mengembangkan sebuah pelabuhan tua di muara Kali Gung untuk mengangkut bahan pangan.
Karena wilayah di sekitar pelabuhan ini adalah tanah subur yang digunakan untuk pertanian, maka pelabuhan ini kemudian dinamakan Tetegal.
Pelabuhan ini semakin dikenal setelah penjelajah dan pedagang asal Portugis, Tome Pires menyinggahi pelabuhan ini pada akhir abad ke 15.
Tome Pires mengatakan bahwa Tetegal adalah wilayah dengan pelabuhan yang ramai dan memiliki tanah yang subur.
Dari catatan sejarah itulah menegaskan pelabuhan kota bahari sudah lama berdiri dan semakin ramai era Kerajaan Mataram yang dipimpin Sultan Agung.
Pelabuhan Tegal bahkan menjadi penting di era tersebut, pada tahun 1628-1629 pernah menjadi lokasi penyuplai beras untuk kebutuhan perang tentara Mataram saat berperang melawan VOC di Batavia.
Pada abad ke 18, Tegal jatuh ke tangan Hindia Belanda dan pelabuhan ini kemudian mulai dikembangkan.
Pada masa itu, pelabuhan ini sudah berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang.
Bahkan pelabuhan ini sampai disebut Zucker Haven (Pelabuhan Gula), karena pada masa itu Tegal juga menjadi salah satu sentra produksi gula di Karesidenan Pekalongan.
Sehingga pelabuhan ini dijadikan tempat pengiriman gula menuju ke berbagai daerah di Hindia Belanda.
Peran pelabuhan ini menjadi penting karena saat itu di wilayah Tegal banyak berdiri pabrik gula.
Hasil produksi gula kemudian diangkut menggunakan kereta api hingga masuk ke pelabuhan.
Dulu masa era kolonial memang Pelabuhan Tegal pernah tersambung dengan jalur kereta api hingga ke Stasiun Tegal.
Tidak hanya itu saja, pelabuhan ini juga menjadi salah satu pusat pengangkutan penumpang dan surat.
Salah satu perusahaan perkapalan yang singgah di pelabuhan ini saat itu adalah Rotterdamsche Lloyd (RL) dan Stoomvaart Maatschappij Nederland ( SMN) yang membuka rute pelayaran menuju ke berbagai kota di Hindia Belanda.
Pada dekade 1970-an, Pelabuhan ini merupakan salah satu pelabuhan niaga terbesar di Pulau Jawa.
Pelabuhan ini juga menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal rakyat yang membawa komoditas kayu dari Kalimantan.
Sebaliknya, dari pelabuhan ini, kapal-kapal rakyat membawa komoditas sembako ke Kalimantan.
Keadaan tersebut berlangsung hingga tahun 1983 saat Pelindo II mengoptimalkan fungsi Pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan niaga utama di Jawa Barat.
Sejak saat itu, pelabuhan ini berubah menjadi pelabuhan niaga dan perikanan terpadu.
Pelabuhan Tegal dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk mendukung aktivitas perikanan dan perdagangan.
Beberapa fasilitas tersebut antara lain dermaga untuk kapal-kapal perikanan, cold storage, tempat pelelangan ikan, serta fasilitas pendukung lainnya seperti bahan bakar dan perbekalan untuk nelayan.
Demikian pembahasan mengenai sejarah Pelabuhan Tegal. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan baru.