Tegal  

Melihat Kampung Tirang di Tegal, Daerah Terpencil di Tengah Muara yang Pernah jadi Latar Film Turah

Kampung Tirang di Tegal yang terletak di sebelah pelabuhan perikanan Tegalsari.
Kampung Tirang di Tegal yang terletak di sebelah pelabuhan perikanan Tegalsari.

Tegal, diswaypekalongan.id – Seperti julukannya sebagai kota bahari. Ya memang Tegal merupakan salah satu daerah yang berada di pesisir utara Jawa Tengah. 

Hal itulah yang membuat masyarakat di Tegal kebanyakan bekerja sebagai nelayan. Selain itu juga ada yang berhubungan dengan perikanan.

Namun di tengah keramaian dan kemajuan Kota Tegal ternyata ada sebuah perkampungan yang terisolasi selama puluhan tahun. Ya ternyata namanya Kampung Tirang di Tegal.

Kampung Tirang di Tegal adalah sebuah delta dengan luas 13,581 meter persegi di tengah muara yang berlokasi di pesisir utara Kota Tegal, Jawa Tengah.

Secara administratif Kampung Tirang ini berada di sebelah barat Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kelurahan Tegalsari yang memang dikenal sebagai kawasan Kampung nelayan.

Kampung terpencil di Kota Tegal bahkan sempat tidak diperhatikan dan tidak adanya aliran listrik yang menerangi penduduk setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.

Meskipun posisi kampungnya tidak jauh dari pusat kota, namun kampung terisolir selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan wilayah kampung terpisah oleh sungai dengan wilayah pemukiman lainnya yang berada di satu kelurahan.

Rumah-rumah yang berdiri di kampung ini juga merupakan bangunan semi permanen dengan dinding yang terbuat dari potongan kayu dan papan. Adapun bagian lantainya masih berupa tanah.

Rumah- rumah tersebut juga tidak berdiri di lahan pribadi. Masyarakat Kampung Tirang di Tegal mendirikan rumah di atas tanah milik negara.

Menurut salah satu warga yang tinggal di Kampung Tirang di Tegal, Husein mengaku sudah sejak tahun 2000an tinggal disana bersama istri dan anak-anaknya.

Untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau mengakses layanan kesehatan, warga harus menyebrangi sungai menggunakan rakit atau perahu nelayan.

Baca Juga:  Misteri Jembatan Kalipah di Jalur Pantura Tegal, Dipercaya Ada Buaya Putih dan Sosok Menggendong Pengantin

Meskipun ada jalan lain yang dapat dilalui tanpa menyeberang sungai, yaitu lewat Kelurahan Muarareja, namun Husein lebih memilih menggunakan rakit dan menyebrangi sungai dikarenakan jalan pada akses darat tersebut rusak. Selain itu, dia juga tidak memiliki sepeda motor dan hanya memiliki sepeda kayuh saja.

Husein juga menambahkan bahwa pemukiman ini dulu adalah tanah kosong dan dia beserta penghuni lainnya tidak membayar sewa, hanya membayar listrik saja.

Menariknya, kampung ini pernah diabadikan dalam sebuah film berjudul ‘Turah’ yang dirilis pada 2016. Film yang disutradarai Wicaksono Wisnu Legowo ini berkisah tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang di Kota Tegal yang terisolasi selama bertahun-tahun.

Film yang percakapannya menggunakan Bahasa Jawa logat Tegal dicampur dengan Bahasa Indonesia ini diproduksi oleh Fourcolurs Film dengan produser Ifa Isfansyah yang juga seorang sineas yang dikenal dengan salah satu karya filmnya, Pendekar Tongkat Emas.

Film Turah tersebut sempat diikutkan dalam seleksi film Oscar 2018 dalam nominasi untuk kategori Best Foreign Language Film atau film berbahasa asing terbaik, tetapi gagal.

Meski demikian, film berbahasa daerah Tegal ini telah memenangi tiga kategori dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival 2016, Singapore International Film Festival 2016, Festival Film Tempo 2017, Vietnam Film Festival 2017, Piala Maya 2018, hingga POPCORD Award 2018.

Konon, berkat populernya film ini, masyarakat setempat akhirnya mendapatkan fasilitas listrik dan air bersih dari PDAM. Selain itu, pemerintah Kota Tegal masih memberikan perhatian ke kampung ini.

Setidaknya, kampung ini masuk ke dalam salah satu proyek wisata bahari terbaru di kota tersebut. Program ini diinisiasi oleh masyarakat di Kelurahan Tegalsari.

Demikian pembahasan mengenai uniknya Kampung Tirang di Tegal. Semoga bermanfaat.