Tegal, diswaypekalongan.id- Apakah kamu pernah mendengar jajanan jintul khas Tegal? Jajanan tradisional yang berbahan dasar singkong ini sudah sangat jarang ditemui.
Jintul khas Tegal banyak disukai warga desa untuk dijadikan sarapan di pagi hari sebagai pengganti nasi. Karena mengandung sumber karbohidrat karena bahannya berasal dari singkong jadi bikin perut kenyang.
Rasanya yang unik dan mengenyangkan jintul khas Tegal biasanya dimakan dengan gorengan sambal atau cukup dengan segelas teh hangat.
Ada banyak cara menikmati makan jintul khas Tegal ini,ada yang dimakan dengan sambal atau pakai ikan asin atau mirong dan ada juga yang di taburi dengan kelapa .
Di Desa Bojong Kabupaten Tegal masyarakatnya masih banyak yang memproduksi makanan tradisional ini. Salah satunya Maan seorang warga desa setempat sejak puluhan tahun membuat jajanan jintul ini.
“Mungkin kalau orang kota mendengar nama jintul ini aneh. Tapi kalau sudah merasakan makan Jintul khas Desa Bojong ini pasti akan ketagihan. Apa lagi makanya di saat cuaca dingin dengan tahu, krupuk, Mirong serta Minum teh hangat, nikmatnya luar biasa” ujarnya.
Dia menjelaskan bagaimana proses pembuatan jintul ini. Dari menjabut singkong, memotong singkong dengan ukuran pendek, mengkupasnya. Kemudian mencuci singkong sampai bersih dengan air yang jernih.
Sehabis di cuci bersih singkongya, singkong diparut dengan alat tradisional. Lalu dikukus sampai masak selama dua jam dengan kondisi api yang sedang.
Setelah matang, singkong tersebut di angkat dan di letakan di tampah dan di gelar sesuai ukuran tampah tersebut. Hingga singkong dingin baru di potong potong atau di kepal bulat bulat ukuran genggaman tangan. Jika sudah selesai, jintul khas Tegal pun sudah bisa langsung dinikmati.
Jintul Khas Tegal Disulap Menjadi Snack Kekinian
Wow meskipun jintul khas Tegal jajanan tradisional tapi seiring berkembangnya zaman disulap menjadi snack kekinian. Dengan kemasan menarik dan olahan makanan yang inovatif, seorang pengusaha muda asal Desa Balapulang Wetan, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal sukses memproduksi jintul menjadi snack yang kekinian.
Yang memiliki ide usaha kreatif ini yakni Akhdan Taufik. Ia menceritakan awalnya dari kesukaan sarapan jintul dengan air teh hangat. Dari situlah ide untuk mengenal makanan tradisional itu ke seluruh Indonesia dengan kemasan yang berbeda dan lebih menarik.
“Makanan tradisional itu bisa kita kembangkan dan bisa bersaing untuk jajanan atau snack di pasaran Indonesia. Dengan cara kita ubah gaya kemasan dan rasanya. Yah seperti makanan yang terbuat dari bahan baku singkong ini,” ujar Akhdan Taufiq.
Dengan produk diberi nama “ Djintoel” ia meracik jintul dengan aneka rasa semacam coklat, jagung bakar, bumbu ayam geprek dan sambal petis. Jintul khas Tegal yang sebelumnya hanya dikonsumsi rumahan saja, tapi berkat ide Akhdan Taufiq kini bisa menjadi snack yang disantap semua kalangan.
Kalau dulu jintul sekadar dimasak dengan masa dua atau tiga hari sudah basi. Makanya ketika diolah menjadi snack bisa tahan sampai 8 bulan,”ujarnya.
Dari usahanya sejak Maret 2020 lalu itu, kini Akhdan bisa memproduksi rata-rata 1.000 bungkus. Untuk harga ia mematok dari yang termurah Rp 5.000 sampai Rp 25.000.
”Ya, boleh dibilang di Tegal baru satu ini. Makanan tradisional yang diolah menjadi snack yang disukai semua kalangan” ujarnya.
Demikian pembahasan mengenai jajanan tradisional jintul khas Tegal. Semoga bermanfaat.