Slawi  

Sejarah Patung GBN Lebaksiu di Tegal, jadi Simbol Keberanian Masyarakat Melawan Pemberontakan DI/TII

sejarah Patung GBN Lebaksiu di Tegal
sejarah Patung GBN Lebaksiu di Tegal

Slawi, diswaypekalongan.id – Tahukah kamu Patung GBN Lebaksiu ini dulunya terdapat sejarah panjang di dalamnya? GBN sendiri merupakan kepanjangan dari Gerakan Banteng Nasional. 

Patung yang berada di tikungan Jalan Raya Tegal- Purwokerto ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. Bahkan semakin dipercantik dengan berbagai macam ornamen dan lampu taman di sekelilingnya.

Di Patung GBN Lebaksiu terdapat seorang prajurit TNI yang berdiri kokoh menggunakan senjata laras panjang lengkap dengan bayonet dan ransel khas tentara. Patung ini menghadap ke arah Barat Laut dan dibangunnya patung ini menggambarkan sosok pahlawan yang sedang berdiri tegak dengan tangan kanannya mengacungkan senjata ke langit.

Patung GBN Lebaksiu memiliki ketinggian sekitar 4,5 meter dan terbuat dari bahan beton yang kuat. Patung ini juga dilengkapi dengan pakaian khas pahlawan pada masa perjuangan.

Lalu bagaimana sih sejarah dari Patung GBN Lebaksiu ini? Yuk kita ulas selengkapnya di dalam artikel ini.

Sejarah Patung GBN Lebaksiu di Tegal

Patung GBN Lebaksiu merupakan singkatan dari Gerakan Banteng Negara. GBN merupakan nama Komando yang dibentuk pada Januari 1950 dibawah pimpinan Letkol Sarbini.

GBN ini berfungsi untuk mencegah penyebaran Gerakan DI/TII di Jawa Tengah yang dipimpin oleh Amir Fatah (bekas anggota TNI dari kesatuan Hizbullah) di bagian utara, yang bergerak di daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan.

Gerakan DI/TII dapat ditumpas melalui Operasi Banteng Negara pimpinan Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum dan Letkol Ahmad Yani, pada tahun 1950. Untuk mengenangnya, di Procot Slawi dibangun monumen GBN dan di Kecamatan Lebaksiu dibangun juga patung GBN yang lokasinya terletak sekitar 8 KM dari Slawi ke arah Selatan.

“Penumpasan Gerakan DI/TII di Tegal juga melewati Bukit Sitanjung di Lebaksiu. Patung ini merupakan salah satu simbol dari perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan,“ ujar H Maskun yang aktif dalam pengembangan seni dan budaya Tegal.

Baca Juga:  Kabar Duka, Jamaah Haji Asal Kabupaten Tegal Meninggal Dunia di Madinah dalam Usia 65 Tahun

Awal Mula Berdirinya Patung GBN Lebaksiu

Patung GBN Lebaksiu awalnya dibuat pada tahun 1980 oleh seorang seniman lokal bernama Suharto. Patung ini didesain untuk memperingati perjuangan dan keberanian rakyat Lebaksiu dalam menghadapi penjajahan Belanda pada masa lalu.

Tiga sisi bagunan ini bertuliskan huruf G, B dan N, sedangkan sisi lainnya berisi mukadimah dan sisi kelima dibiarkan kosong. Untuk bagian bawah terdapat diorama lukisan mengenai GBN.

Patung ini juga dibuat sebagai bentuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur itu, sebagai bukti bahwa masyarakat dahulu ikut berjuang melawan pemberontak DI/TII.

Patung GBN Lebaksiu Harus Tetap Dijaga

Pelestarian Patung GBN Lebaksiu ini sangat penting dilakukan untuk menjaga warisan sejarah dan budaya Indonesia. Patung ini merupakan salah satu simbol dari perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Pemerintah setempat juga harus memperhatikan kondisi Patung GBN Lebaksiu. Perawatan rutin harus dilaksanakan, sehingga tetap terjaga dan bisa dijadikan destinasi wisata lokal.

Selain itu masyarakat juga dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan patung tersebut.

“Bersama-sama saling menjaga, karena ini akan menjadi tonggak sejarah perjuangan masyarakat Lebaksiu. Generasi mendatang juga paham akan pentingnya semangat perjuangan,“ ujarnya.

Demikian pembahasan mengenai sejarah adanya Patung GBN Lebaksiu. Yuk jangan lupakan sejarah.