Slawi  

Mengulas Sejarah Pabrik Gula Kemantran di Tegal pada Zaman Kolonial Belanda, yang Kini Dijadikan Lapangan Bola

potret Pabrik Gula Kemantran pada tahun 1916
potret Pabrik Gula Kemantran pada tahun 1916

Slawi, diswaypekalongan.id – Seperti kita tahu Tegal dulunya merupakan wilayah yang strategis pada zaman kolonial Belanda. Maka tak heran banyak bangunan industri yang didirikan untuk menunjang perekonomian pada saat itu. Salah satunya yakni adanya pabrik gula atau Suikerfabriek (SF) yang banyak berdiri di Tegal. Salah satunya yakni Pabrik Gula Kemantran yang pernah eksis pada masa itu. 

Berdirinya Pabrik Gula Kemantran tentunya tidak lepas dari kerja keras Lucassen dan Holmberg yang berkeinginan mendirikan perusahaan industri gula.

Lalu bagaimana sih sejarah dari Pabrik Gula Kemantran ini? Berikut ini penjelasan selengkapnya. Jangan lupa baca hingga selesai supaya mendapatkan ilmu wawasan baru.

Sejarah Berdirinya Pabrik Gula Kemantran

Pabrik Gula Kemantran didirikan pada tahun 1868 oleh perusahaan dagang Belanda Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), NHM inilah yang juga mendirikan Pabrik Gula Kejambon, Maribaya, dan Balapulang.

Pada tahun 1881-1882 Pabrik Gula ini mendapatkan tambahan permodalan dari NHM sebesar 22.000 gulden. Beberapa tahun kemudian NHM membiayai permodalan PG Kemantran untuk melakukan ekspor gula ke Eropa.

Di tahun 1927 NHM juga membiayai pembangunan saluran air lengkap dengan pompanya dari pabrik menuju perkebunan tebu.

Jalur rel kereta lori PG Kemantran dibangun pada tahun 1915 sampai 1916, jalur lori tersebut terhubung dengan Pabrik Gula Sumberharjo dan Pabrik Gula Pangkah.

Jalur lori ini mengarah dari Kemantran menuju terus ke arah timur yang melewati Warureja yang kemudian sampai ke Pabrik Gula Sumberharjo di Pemalang, di desa Kepunduhan sendiri terdapat jalur percabangan yang ke timur menuju Pabrik Gula Sumberharjo dan jalur kereta lori yang mengarah ke selatan menuju Pabrik Gula Pangkah.

Pada tahun 1916 juga dibangun jembatan kereta lori di atas Sungai Cacaban yang terletak diantara desa Tanjungharja dan Jatibogor.

Baca Juga:  Manisan Cermai Khas Guci Tegal yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh, Jajanan Awet hingga Berbulan-bulan

Pabrik Gula Kemantran Tercatat di Surat Kabar Belanda

Keberadaan PG Kemantran tercatat dalam beberapa surat kabar Belanda. salah satunya terdapat pada surat kabar Belanda De Locomotief yang menyebut tentang keberadaan pabrik gula ini.

Dalam surat kabar Belanda De Locomotief yang diterbitkan oleh De Groot, Kloff & Co pada tanggal 18 Mei 1928 menyebutkan pergantian administrator PG Kemantran. Mr. Boutmy yang merupakan administrator PG Kemantran digantikan oleh Mr. Theodore G. de Vletter.

Pada tahun 1929 De Locomotief mengatakan lokasi PG Kemantran berdekatan dengan Pasar Kemantran, surat kabar itu menyebutkan begitu meriahnya Pasar Kemantran pada malam hari selama musim panen tebu, pada saat itu wilayah sekitar pabrik gula dan pasar mengadakan acara syukuran atau pesta panen tebu yang disebut orang Jawa sebagai “Metikan”. Tradisi metikan ini selalu diadakan setiap musim panen tebu.

Berakhirnya Pabrik Gula Kemantran

Kemudian di tahun 1935 De Locomotief mengatakan bahwa PG Kemantran kekurangan modal untuk melakukan produksi gula.

Pada akhirnya PG Kemantran bekerjasama dengan perusahaan gula Sumberharjo di Pemalang untuk memproduksi gula.

Penanaman tebu dilakukan di perkebunan milik perusahaan gula Kemantran, sedangkan untuk giling tebu dilakukan di Pabrik Gula Sumberharjo. Hasil produksi gula kedua pabrik gula ini mencapai 20.000 ton pada saat itu.

Namun sayangnya PG Kemantran ini sudah lama berhenti beroperasi sejak tahun 1942 atau pada masa pendudukan Jepang.

Pada saat itu Pabrik ini dirusak dan juga beberapa mesin-mesin ikut dijarah oleh Jepang, bahkan bangunan utama pabrik ini sampai dibongkar Jepang. Hal ini yang membuat keberadaan PG Kemantran sangat sulit diketahui karena bangunan utama pabrik tidak berbekas lagi.

Baca Juga:  Jarang Diketahui! Ini Asal Usul Nama Desa Sesepan di Tegal, Berawal dari Adu Ayam Jago

Namun untuk saat ini bekas PG Kemantran berubah menjadi lapangan sepak bola.

Demikian pembahasan mengenai sejarah Pabrik Gula Kemantran yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.