Slawi, diswaypekalongan.id – Seperti diketahui pasar ini beroperasi 24 jam dan memang tak pernah sepi aktivitas para pedagang maupun pembelinya. Namun dibalik itu banyak yang tidak mengetahui bagaimana sejarah Pasar Banjaran.
Pasar Banjaran sendiri terletak di Jalan Ahmad Yani, Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Di sepanjang kanan kiri jalan kamu akan melihat aktivitas para pedagang yang sedang bongkar muat dagangannya aneka macam seperti sayur mayur, buah-buahan dan lain sebagainya.
Tentang sejarah Pasar Banjaran menarik untuk dibahas. Bahkan katanya dulu di kawasan tersebut merupakan perkampungan etnis China.
Apakah benar demikian? Dikutip dari laman Facebook dan berbagai sumber lainnya. Inilah sejarah Pasar Banjaran yang ada di Kabupaten Tegal.
Dulunya Perkampungan Etnis China
Kawasan Pasar Banjaran pada awalnya adalah perkampungan etnis China (Chin.Kamp) yang memanjang dari Pasar Bawang hingga ke Tugu Teh Botol dan hampir menuju Perempatan Kawedanan.
Sebelah barat perkampungan ini sudah terlihat Stasiun Banjaran dan Pegadaian Banjaran pun memang sudah ada sejak zaman dahulu.
Dilakukan renovasi dengan Konsep Tradisional dan Semi Modern
Sebelum Pasar Banjaran direhab, kondisi lingkungan sekitar terkesan kumuh tapi kebersihan sepanjang jalan Banjaran kondisinya tetap terjaga. Perkiraan awal tahun 1996 pasar ini mulai direhab dengan menggabungkan dua konsep tradisional dan semi modern.
Bangunan pasar tersebut merupakan perpaduan bangunan modern dan semi tradisional yang terdiri dari kios-kios dan lapak-lapak dengan susunan tata letaknya yaitu ditengah lapak dan dikelilingi oleh kios-kios.
Pengrehaban tujuannya supaya mengubah image pasar tradisional agar tidak terkesan kumuh sehingga dibuatlah bangunan dengan 2 lantai.
Lantai bawah untuk pasar tradisional dan untuk lantai atas dibuatlah untuk pasar semi modern dalam hal ini kita kenal dengan nama Pasar Banjaran Permai (BP).
Pengelolaan Awal
Pada tahun 1994, pengelolaan Pasar Banjaran diserahkan kepada pihak ketiga yakni PT Karsa Bayu Bangun Perkasa.
Kontrak pengelolaan ini selama 25 tahun, berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam Rangka Pembangunan/Pemugaran Pasar Banjaran dengan Bupati Tegal.
Selama periode ini, PT Karsa Bayu Bangun Perkasa bertanggung jawab atas operasional dan pemeliharaan pasar.
Peralihan Pengelolaan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal
Pada tanggal 7 Februari 2020, pengelolaan Pasar Banjaran Tegal resmi diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Tegal.
Langkah ini dilakukan untuk menata pasar lebih baik dan menciptakan suasana yang lebih rapi dan tertib.
Meskipun demikian, upaya ini masih menghadapi tantangan untuk sepenuhnya memenuhi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Masa Depan Pasar Banjaran
Dalam beberapa tahun terakhir, Pasar Banjaran mengalami sejumlah perubahan signifikan, termasuk peralihan pengelolaan ke tangan Pemerintah Kabupaten Tegal.
Namun, tantangan masih terus ada. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah ketidaktertiban pedagang dan kurang memadainya fasilitas pasar.
Upaya untuk menata dan memperbaiki pasar ini masih terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan pasar dapat berfungsi secara optimal dan nyaman bagi semua pengunjung.
Pasar Banjaran Beroperasi 24 Jam
Pasar Banjaran adalah pasar tradisional yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Tegal.
Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang dagangan seperti pakaian, baju, kaos, celana, dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Di pasar tradisional ini bergerak sepanjang 24 jam non stop tanpa jeda. Di kawasan itu kehidupan jual beli berlangsung siang maupun malam menciptakan aktivitas sendiri tanpa ada duanya.
Demikian pembahasan mengenai sejarah Pasar Banjaran. Semoga bermanfaat dan jika ada kekeliruan mohon dimaafkan.