Unik! Tempe Hitam Khas Tegal yang Ada di Desa Kaki Gunung Slamet, Rasanya Gurih dan Nikmat

tempe hitam khas Tegal yang diproduksi di desa kaki Gunung Slamet
tempe hitam khas Tegal yang diproduksi di desa kaki Gunung Slamet

Slawi, diswaypekalongan.id – Pada umumnya tempe berwarna putih, tapi ada yang unik nik ternyata ada tempe hitam khas Tegal. Warga Tegal pada umumnya sering menyebutnya dengan tempe ireng. 

Tempe hitam khas Tegal berasal dari desa di kaki Gunung Slamet yaitu Desa Suniarsih yang merupakan salah satu desa terletak di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Makanan ini dapat kita jumpai di restoran maupun warung terdekat yang ada di Kabupaten Bojong dan Bumijawa.

Dikenal dengan sebutan tempe hitam khas Tegal karena tampilannya yang berwarna kehitam-hitaman. Meskipun berwarna hitam tapi rasanya tetap khas yang dapat memberikan kenikmatan para konsumennya.

Kira-kira apa saja sih yang menarik dari tempe hitam khas Tegal? Yuk simak artikel ini hingga selesai.

Proses pembuatannya masih tradisional

Menurut Trisno, warga Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, tempe ireng diproduksi oleh industri rumah tangga dengan pengolahan tradisional.

”Pembuatannya dengan cara tradisional. Saat mengolah kedelai menjadi bahan tempe menggunakan alas daun pisang. Termasuk saat peragian memakai teknik tertentu yang dibikin secara tradisional, kenapa tempe kemudian berwarna hitam,” katanya.

Kekhasan yang lain, lanjut Trisno, tempe ireng cocok disajikan tanpa tepung. ”Kalau digoreng pakai tepung malah kurang cocok, tidak gurih. Sekadar buat camilan atau menu makanan disajikan bersama sambal ijo dan toge,” ujarnya

Proses pembuatan tempe hitam khas Tegal

Tempe hitam merupakan salah satu masakan khas dari Kecamatan Bojong, Tegal yang berwarna kehitaman. Warna ini ditimbulkan karena pengolahannya yang menggunakan daun kering pisang raja

Meskipun berwarna hitam seperti tempe busuk, padahal tempe hitam khas Tegal ini memiliki rasa lebih gurih dan enak.

Proses pengolahan tempe ini tidak menggunakan ragi, sehingga bahan-bahan yang kita gunakan alami. Pembuatan dimulai dengan mencuci bahan kedelai, merendamnya semalaman agar menimbulkan aroma yang khas kemudian mematangkannya di air mendidih kemudian diamkan.

Baca Juga:  Bingung Mau Sarapan Apa? Cobain 4 Rekomendasi Warung Bubur Terenak di Tegal yang Selalu Ramai Pembeli

Setelah itu mencampurkan bahan kedelai dengan tepung terigu dengan menggunakan daun pisang kering, dan terakhir melakukan pencetakan dan diamkan kembali selama 2 hari hingga menghasilkan tempe yang berwarna hitam.

Warung makan yang menyediakan tempe ireng

Menu tempe ireng dan sambal ijo memang sudah menjadi klangenan bagi wisatawan yang datang ke Guci. Buat kamu yang penasaran rasa dari tempe hitam atau tempe ireng ini bisa mampir ke warung yang menyediakan menu khas tempe hitam ini, yaitu Warung Makan Rizki, RM Asih dan Kedai Angkringan Dhuwur.

Sering dibawa untuk oleh-oleh

Menurut Haji Juwarti yang juga memproduksi tempe hitam khas Tegal di rumahnya, ia menceritakan bahwa saudara dan anaknya sering membawa hitam ini ke daerah rantaunya, seperti Kota Jakarta untuk disajikan di sana.

Selain rasanya yang khas, tempe hitam khas Tegal ini juga dapat menjadi salah satu ladang bisnis untuk dikembangkan kedepannya, khususnya di Desa Suniarsih, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal ini.

Harganya relatif terjangkau

Buat kamu yang sedang merantau di luar kota dan kangen makan tempe hitam khas Tegal ini sekarang bisa dibeli di toko online seperti Tokopedia dan Shopee. Soal harga relatif terjangkau dan bervariasi tergantung ukurannya, yaitu mulai Rp7000 hingga 18.000 saja.

Demikian pembahasan mengenai tempe hitam atau tempe ireng khas Tegal. Semoga bermanfaat.