Slawi, diswaypekalongan.id – Malam-malam perut terasa keroncongan? Apalagi kalau habis gerimis atau hujan, paling enak cari makanan yang hangat atau pedas dan biasanya banyak memilih mie sebagai menu alternatifnya. Salah satunya mie semplo di Slawi yang rasanya mantap banget.
Kuliner satu ini termasuk legendaris karena sudah ada sejak tahun 1945 an. Menariknya saat proses memasak mie semplo di Slawi masih menggunakan bahan bakar arang/ anglo, jadi cita rasa yang dihasilkan jauh lebih nikmat.
Tekstur mie semplo di Slawi yang digunakan berbeda dengan lainnya yaitu agak kaku. Kalau dilihat kuliner ini sekilas mirip dengan mie godog.
Berikut ini ulasan mie semplo di Slawi yang telah kami rangkum untuk Anda. Simak hingga selesai.
Warung Mie Semplo Legendaris
Warung mie semplo berada di pinggir jalan Jendral Sudirman tepatnya depan kantor BNI Slawi ini hanya diterangi sebuah lampu. Warungnya memang sederhana, namun namanya sudah melegenda bagi warga Tegal.
Warung yang berdiri sejak tahun 1945 dan masih eksis hingga sekarang. Warung ini hanya menyuguhkan mie godog jawa atau nyemek, mie goreng jawa dan nasi goreng.
Pelanggan dari warung Semplo ini beragam kalangan mulai masyarakat umum, pengusaha hingga pejabat.
Warung Semplo masih menggunakan anglo dan kipas tangan untuk memasak pesanan dari pelanggan. Jadi saat kamu memasang satu porsi semplo diharapkan untuk bersabar, karena memang masaknya masih menggunakan cara tradisional.
“Jelas beda rasanya kalau pakai kipas angin, bumbu kurang meresap dan kadang mie-nya gosong,” kata Ning, anak menantu dari Bu Semplo.
Selain itu, kata dia, pelanggan juga lebih suka dimasak pakai angklo dibanding pakai kompor gas. Menu masakan yang dia sajikan seperti Mie Jawa.
Warungnya sangat sederhana hanya menggunakan lampu penerangan yang tidak terlalu terang sehingga terkesan remang-remang sedap. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 dan tutup dini hari pukul 01.00 WIB.
Buka sejak tahun 1945 dan sudah generasi ke 3
Warung Semplo berdiri sejak tahun 1945 dan namanya sudah melegenda bagi warga Tegal. Kedainya pertama kali dirintis oleh mertuanya yakni Bu Semplo sejak 1945.
“Ibu sudah meninggal tahun 2000 yang kemudian saya teruskan. Sejak dulu yang berada di sini,” ujarnya.
Untuk menjaga kualitas citarasa, anglo di warung ini tetap dipertahankan karenanya membuat aroma dan rasanya khas, tidak ada di tempat lain. Perlu diketahui saat ini pengelola warung makan semplo adalah keturunan generasi ke-3.
Tidak buka cabang di tempat lain
Dia mengaku tidak membuka cabang, meski warungnya sudah tenar. Dalam sehari, rata-rata ia bisa menjual antara 40-50 bungkus mie. Kalau ramai kedai ini bisa menghabiskan 90 bungkus mie dengan harga satu porsi Rp15.000.
Dia juga melayani pesanan untuk acara-acara khusus seperti memasak untuk hajatan atau event. ”Pernah saya diundang untuk memasak di salah satu hotel di Guci dalam sebuah acara,” ujarnya.
Kalau dulu warung ini tempatnya remang-remang, kalau sekarang sudah terang. Jadi bisa diabadikan momen kebersamaan saat kulineran di tempat ini.
Bagi kalian yang sedang berada di Slawi maupun sedang melancong kesana, rugi banget jika tidak mencicipi mie semplo di Slawi yang legendaris ini.
Demikian pembahasan mengenai mie semplo di Slawi. Jangan lupa mampir dan coba mencicipi lezatnya kuliner satu ini yah.