Slawi  

Mengenal Kesenian Tari Kuntulan Khas Tegal, Sudah Ada Sejak Masa Perang Diponegoro

mengenal Tari Kuntulan Khas Tegalan
mengenal Tari Kuntulan Khas Tegalan

Slawi, diswaypekalongan.id – Di Indonesia terkenal memiliki adat istiadat maupun tari-tarian khas yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Salah satunya Tari Kuntulan Khas Tegal yang memiliki ciri khas gerakan seni pencak silat dan diiringi dengan rebana serta shalawat. 

Tari Kuntulan Khas Tegal apabila diperhatikan, tarian itu seperti menggambarkan seorang prajurit yang tengah berlatih bela diri untuk mempertahankan diri. Untuk kostumnya sendiri berwarna putih-putih.

Kata Kuntulan sendiri berasal dari kuntul,  yaitu salah satu nama burung laut mirip burung Bangau yang berekor pendek dan berlari cepat. Burung Kuntul hidup di daerah persawahan pesisir pantai utara dengan ciri khas berdiri dengan satu kaki.

Diberi nama tari Kuntulan disebabkan, gerakan dalam tari tersebut sebagian besar mirip gerak-gerik Burung Kuntul yang suka mengangkat kakinya.

Lalu apa saja ciri khas dari Tari Kuntulan Khas Tegal ini? Apakah benar tarian ini sudah ada sejak masa perang Diponegoro? Untuk mengetahui lebih jelasnya simak artikel ini hingga selesai.

Konon sudah ada sejak masa perang Diponegoro

Konon, tari kuntulan mulai ada sejak masa perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Tari Kuntulan digunakan oleh Pangeran Diponegoro untuk mengelabui Kolonial Belanda agar para prajurit Diponegoro dalam menyusun kekuatan tidak ketahuan dengan Kolonial Belanda.

Dengan demikian, gerakan-gerakan bela diri kemudian diperhalus dengan tarian, serta diberi irama dengan rebana maupun syair-syair sholawat.

Nama tarian diambil dari nama burung

Dikutip dari mengenalbudayajawa.blogspot.com kuntulan berasal dari kata kun–taw atau kunthauw atau kuntao yaitu salah satu jenis seni bela diri dari etnis keturunan China yang tinggal di Filipina.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kata Kuntulan sendiri berasal dari kuntul,  yaitu salah satu nama burung laut mirip burung Bangau yang berekor pendek dan berlari cepat. Burung Kuntul hidup di daerah persawahan pesisir pantai utara dengan ciri khas berdiri dengan satu kaki.

Baca Juga:  Hemat di Kantong! 5 Tempat Wisata Gratis di Tegal, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun Menyenangkan

Diberi nama tari Kuntulan disebabkan, gerakan dalam tari tersebut sebagian besar mirip gerak-gerik Burung Kuntul yang suka mengangkat kakinya.

Menggunakan kostum yang khas

Penari Tari Kuntulan Khas Tegal ini minimal ada 10 orang dengan kostum atasan dan celana panjang, sepatu dan kaos kaki yang berwarna putih, ikat pinggang kalung kace, kain dan mote, ubel dalam dan luar berplisir, dan menggunakan kipas.

Untuk instrumennya sendiri menggunakan kenthing, kenthung, rebana, kendang, bedug, dan tentu saja sang vokalis.

Dulunya tarian ini diperankan oleh laki-laki, namun dalam perkembangannya, tarian ini juga ditarikan oleh penari perempuan.

Tarian ini juga mengalami perubahan gerakan dan kostum namun tidak mengurangi makna dari Tari Kuntulan itu sendiri. Tarian ini sering dilombakan dalam beragam acara perlombaan atau pada saat event-event tertentu di Kabupaten Tegal.

Tari Kuntulan sendiri tidak hanya ada di Tegal, namun kota-kota lain seperti Magelang, Banyuwangi, dan beberapa kota lain.

Perpaduan Islami dan Jawa Kontemporer

Tarian ini memadukan unsur seni pencak silat dan diiringi dengan rebana dan shalawat. Jadi gerakan Kuntulan ini merupakan perpaduan antara seni Islami dan Jawa kontemporer.

Apabila diperhatikan secara detail, tarian ini menggambarkan prajurit yang sedang berlatih bela diri untuk mempertahankan diri. Untuk kostumnya sendiri berwarna putih-putih.

Nah itu dia informasi mengenai Tari Kuntulan Khas Tegal yang masih ada hingga sekarang dan setiap tahunnya kadang melakukan pentas di wisata Guci tiap menyambut tahun baru. Semoga bermanfaat.