Kajen, diswaypekalongan.id – Selain wisata alamnya di Pekalongan juga terdapat wisata religi yang selalu ramai diziarahi warga lokal hingga luar daerah. Salah satunya seperti Makam Mbah Kyai Gede Ceper.
Makam Mbah Kyai Gede Ceper berada di Desa Sembungjambu, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Makamnya terletak di satu komplek dengan makam umum dengan dengan bangunan berukuran 8x12m2.
Dulunya sosok Kyai Gede Ceper merupakan pendatang dari Jawa Timur dan menetap di Desa Sembungjambu. Beliau menyebarkan agama Islam kepada masyarakat tempat.
Cara menyebarkan agama Islam yang dilakukan Kyai Gede Ceper sangat lembut dan berhasil mendapatkan hati masyarakat. Masyarakat menganggap beliau sebagai seorang wali yang didekat dengan Allah SWT.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini kisah Kyai Gede Ceper yang memiliki jasa di Desa Sembungjambu, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Simak hingga selesai.
Kisah Kyai Gede Ceper
Menurut cerita Kyai Gede Ceper berasal dari Jawa Timur, beliau sampai di Pekalongan karena sedang mengejar segerombolan perusuh di daerahnya.
Setelah berhasil menumpas para perusuh, Kyai Gede Ceper memutuskan untuk tinggal dan mengajarkan agama Islam di Desa Sembungjambu, tepatnya di sebuah dukuh bernama Dukuh Ceper.
Cara menyebarkan agama Islam yang dilakukan Kyai Gede Ceper sangat lembut dan berhasil mendapatkan hati masyarakat. Masyarakat menganggap beliau sebagai seorang wali yang didekat dengan Allah SWT.
Hal ini dibuktikan dengan keilmuan serta sifat kasih sayang beliau terhadap masyarakat. Jadi beliau sangat mudah berbaur dengan masyarakat setempat.
Jasa Kyai Gede Ceper di Desa Sembungjambu
Kyai Gede Ceper berjasa menyebarkan agama Islam di Desa Sembungjambu dan ia juga berjasa dalam membantu permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat.
Pada saat itu Desa Sembungjambu sedang mengalami kekeringan, Kyai Gede Ceper langsung menggali sumur untuk membantu persediaan air masyarakat.
Bahkan sumur yang telah digalih Kyai Gede Ceper sangat membantu masyarakat dan sampai saat ini air sumurnya masih sangat jernih.
Masyarakat bahkan mempercayai bahwa sumur itu mengandung keberkahan sebab dibuat dan didoakan oleh Syekh Jabar.
Alhasil banyak dari mereka yang sengaja mandi dengan air sumur tersebut agar mendapatkan keberkahan.
Makam Kyai Gede Ceper
Kyai Gede Ceper wafat pada tahun 1755 Masehi atau 1176 Hijriyah dan beliau kemudian dimakamkan di atas tanah milik beliau sendiri, tanah tersebut sekarang berada di Dukuh Ceper RT.08 RW.02.
Seperti yang dijelaskan di atas makam Kyai Gede Ceper selalu didatangi para peziarah dari warga lokal hingga luar daerah.
Makam Kyai Gede Ceper terletak satu komplek dengan makam umum desa dengan bangunan cungkup tersendiri berukuran 8×12 m2. Dalam cungkup terdapat dua batu nisan, makam Mbah Ceper dan pengawalnya yang bernama Wali Bengawan Solo.
Di awal meninggalnya, makam beliau terkesan angker, konon menurut cerita jika ada burung yang terbang melintas di atasnya seketika burung itu akan mati.
Namun semenjak masyarakat mengadakan pengajian untuk memperingatu haul beliau, sisi keangkeran tersebut berangsur-angsur mulai berkurang.
Demikian pembahasan mengenai makam dan jasa selama hidupnya Kyai Gede Ceper. Semoga bermanfaat.