Slawi  

Rayakan Hari Cerebral Palsy Sedunia, Anak-anak CP Trengginas Unjuk Gigi

anak-anak Cerebral Palsy unjuk gigi dengan lantunan ayat alquran serta shalwat dan sambung ayat dalam merayaka
anak-anak Cerebral Palsy unjuk gigi dengan lantunan ayat alquran serta shalwat dan sambung ayat dalam merayaka

Slawi, diswaypekalongan.id – Dalam rangka merayakan Hari Cerebral Palsy (CP) Sedunia, Yayasan CP Trengginas menggelar family gathering Minggu, 6 Oktober 2024. Salah satu acara yang tak ketinggalan dilaksanakan adalah unjuk gigi anak-anak CP.

Anak-anak istimewa dengan kondisi lumpuh otak ini menampilkan kebolehan di tengah keterbatasan mereka.

Lantunan ayat-ayat Alquran dibacakan secara bergantian. Tak lupa sambung ayat dibawakan ananda khusna, salah satu anak CP yang sudah hafidz juz 30.

Penampilan semakin meriah dengan iringan hadroh ibu-ibu CP Trengginas yang mengiringi ananda Bintang dan kawan-kawan saat bersholawat dan menyanyikan lagu Mabruk alfa Mabruk.

Acara yang berlangsung di rumah singgah Dinas Sosial Kabupaten Tegal ini dihadiri seratusan anggota dan tamu undangan.

Sejumlah dinas terkait dan forkompincam Pangkah serta perwakilan Rumah Sakit di Kabupaten Tegal turut hadir dalam acara ini. Hadir pula Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Kabupaten Tegal, Kemenag Kecamatan Pangkah, dan donatur yang selama ini membantu Yayasan CP Trengginas.

Camat Pangkah Cahyono dalam sambutannya memberikan semangat kepada keluarga CP dlam merawat anak-anak spesial ini. ”Tetap semangat, karena mereka adalah titipan Allah yang harus dijaga dan dirawat, jangan putus asa,” ungkapnya.

Menurut Cahyono, momentum World Cerebral Palsy Day ini sekaligus mengingatkan kepada masyarakat jika ada kelebihan harta atau materi bisa menyalurkannya melalui Yayasan CP Trengginas ini.

Sementara, Kepala UPTD Bina Loka Karya (BLK) Umi Diyah menyebutkan saat ini jumlah penderita CP yang terdata baru 128 anak. Sementara hingga saat ini pemenuhan kebutuhan anak-anak CP dinilai masih kurang.

Selain kepada anak-anak CP, Dinas Sosial juga memberikan bantuan kepada ibu-ibu atau keluarga CP berupa modal usaha dan peralatan yang dibutuhkan. Sehingga diharapkan bisa membantu perekonomian keluarga. Bukan dengan memberikan ikan, melainkan memberikan bantuan kail dan umpan.

Baca Juga:  Berusia 109 Tahun, Ini Sejarah Klenteng Hok le Kiong di Slawi yang Digunakan Tempat Ibadah Penganut Tionghoa

Acara ini juga dihadiri dr Fanny JS Tangkudung, SpA MSc dari RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Dalam kesempatan dr Fanny memberikan beberapa tip perawatan bagi anak-anak CP.

Karena sebagian besar masih menggunakan diapers, disarankan 4 jam sekali diganti untuk mengurangi resiko iritasi. Selain itu, sebagian anak-anak CP juga tak sedikit yang mengalami kejang atau epilepsi, maka harus diperhatikan benar.

Ketua Yayasan CP Trengginas Kabupaten Tegal Novi Wahyu Sri Lestari menjelaskan, saat ini yang masuk dalam komunitas CP Tregginas ada 128 anak.

Dilaksanakannya WCPD atau hari CP sedunia ini untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang apa itu Cerebral Palsy. Yaitu lumpuh otak yang disebabkan karena gangguan perkembangan pada otak anak hingga menyebabkan gangguan pergerakan dan postur tubuh.

CP sering disebabkan oleh perkembangan kurang optimal saat masih di dalam kandungan.

”Perayaan WCPD tahun ini mengusung tema ‘senyumu adalah semangatku’,  kita berikan dukungan untuk keluarga CP agar semangat merawat anak CP,” katanya.

Karena menurutnya butuh mental baja dari orang tua untuk proses kehidupan, baik dari anak-anaknya maupun harus tahan bulyan, tahan mental, dan tahan ekonomi. Belum lagi urusan pendidikan anak dan kesehatan CP yang saat ini masih ada beberapa permasalahan.

Acara WCPD tahun 2024 ini semakin lengkap dengan pemberian penghargaan kepada lembaga ataupun personal yang sudah membantu komunitas CP selama ini.

Penghargaan ini antara lain diberikan kepada Dinas Sosial Kabupaten Tegal, IFI Kabupaten Tegal, Ismi Klambi Muslim, Khambali selaku Ketua Difabel Slawi Mandiri (DSM), Muktaromah selaku pembina keagamaan dari Kemenag Kecamatan Pangkah, VLOC Slawi Ayu.

Penghargaan kejutan juga diberikan kepada ketua komunitas CP Trengginas Novi Mulya Sri Lestari, yang telah memperjuangkan hak-hak anak-anak CP dalam kondisi apapun. Bahkan, ketika anaknya yang juga mengidap CP sudah kembali kepangkuan Ilahi, namun tetap gigih berjuang untuk anak-anak istimewa ini.

Baca Juga:  Mengulas Asal Usul Bendungan Danawarih Tegal, Jejak Pembangunan oleh Ki Gede Sebayu

Acara diakhiri dengan tausiyah dari Ustad H. Agus Tri Jazuli. Direktur Pondok Pesantren Zaenab Masykur ini sudah 10 tahun menjadi komite di SLB Slawi.