Kajen  

Ini Sejarah Desa Kesesi di Pekalongan, Tidak Lepas dari Sosok Ki Ageng Cempaluk

Sejarah Desa Kesesi
Sejarah Desa Kesesi

Kajen, diswaypekalongan.id – Desa Kesesi berada di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang memiliki cerita sejarah berdirinya desa ini sangat panjang. Sejarah Desa Kesesi ini tidaklah lepas dari sosok Ki Ageng Cempaluk. 

Desa Kesesi sendiri memiliki luas wilayah 874,958 Ha dan terdiri dari 5 dusun yaitu: Dusun Bantul, Dusun Kauman, Dusun Kesesi, Dusun Semampir Pesantren dan Dusun Semampir Darussalam.

Dalam sejarah Desa Kesesi merupakan awal terjadinya cerita adanya nama “Pekalongan”. Berawal dari Ki Ageng Cempaluk dari Kesesi yang mengabdi di Kerajaan Mataram.

Dikutip dari laman website kesesi.desa.id, berikut ini sejarah Desa Kesesi yang ada di Pekalongan. Simak hingga selesai.

Sejarah Desa Kesesi

Pada Buku Babad Tanah Jawa, diceritakan salah seorang yang terkait dengan sejarah tersebut adalah Raden Bahu ( Bahu Rekso) putra Ki Ageng Cempaluk dari Kesesi yang mengabdi di Kerajaan Mataram.

Awal mulanya Raden Bahu dapat diterima menjadi prajurit jika dapat berhasil membendung kali Sambong (di wilayah Kabupaten Batang) dan berhasil. Kemudian diperintah untuk menaklukkan berandal yang ada di Alas Roban, tugas itupun dilakukan dengan baik dan berhasil kemudian meningkat menjadi Lurah Prajurit.

Lalu yang terakhir mendapat tugas dari Sultan Agung untuk melamar Putri Rantamsari dari Kalisalak, namun sang putri justru jatuh cinta kepada Raden Bahu, sehingga diganti dengan Puteri Kalibeluk Rantinem.

Tahu kalau yang diserahkan adalah bukan Rantamsari, maka Sultan Agung marah dan memberi hukuman terhadap Raden Bahu untuk membabat Alas Gambiran.

Setelah itu Raden Bahu diberi tugas lagi untuk membantu Sultan dalam melawan Belanda di Batavia (Jakarta) bahkan dijadikan Senopati. Dalam menjalankan tugasnya, Raden Bahu berjanji untuk tidak kembali ke Mataram jika gagal dalam tugasnya.

Baca Juga:  Keunikan Masjid Majapahit Al Hikam di Pekalongan, Memiliki Konsep Kerajaan dan Khas Budaya Jawa Kuno

Karena semua bahan makanan para prajurit dibakar oleh Belanda, maka Raden Bahu yang diberi nama baru “Bahurekso” kembali bertapa di hutan gambiran diatas pohon godril dengan posisi kaki diatas, dan kepala dibawah, sebagaimana layaknya “Kalong”, sehingga tempat tersebut dinamakan “ Pekalongan” ; artinya : Pe- dari kata Tapa, Kalong- seperti kalong, an- menunjukkan tempat, jadi Pekalongan dapat diartikan “Tempat Bertapa seperti kalong”.

Kesesi merupakan daerah tersisih, baik dari kota raja, maupun tersisih dari mara bahaya, dari situlah maka ada yang menamakan “Kesisih” menjadi Kesesi, ada lagi yang mengatakan bahwa yang membebat pertama kali darah ini bernama Ki Ageng Kosasih, ayah dari Ki Ageng Cempaluk, maka daerah ini berasal dari kata “Kosasih” menjadi “Kesesi”.

Perkembangan Kesesi dari munculnya kata “Pekalongan” dalam sejarah, dan kian tahun semakin ramai sebagai salah satu tujuan perdagangan dari daerah lain, seperti dari Banjarnegara, Wonosobo, Batang, dan Pemalang.

Perdagangan di pasar Kesesi dari wilayah Kesesi sendiri atau dari daerah lain tersebut adalah buah-buahan, sayuran, palawija, atau bumbon/bawang.

Jajanan Khas Desa Kesesi

Kesesi memiliki jajanan sebagai oleh-oleh andalan berupa apem. apem kesesi dibuat menggunakan tepung beras, gula aren dan lainnya. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk proses pembuatannya juga unik berupa dandang, anyaman, sarangan dan daun.

Anyaman dan sarangan dibuat dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat mencetak apem. Peralatan ini belum tergantikan oleh plastik atau sejenisnya seperti perkembangan jaman sekarang.

Meskipun masih menggunakan alat masak sederhana tapi rasa apem kesesi khas Pekalongan ini terasa legit dan siapapun yang mencicipinya pasti merasa ketagihan.

Mata Pencaharian Desa Kesesi

Perdagangan dan pertanian merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Kesesi, hal ini disebabkan adanya pasar tradisional yang merupakan pusat belanja hasil bumi dan hasil yang lain dari wilayah luar Kesesi.

Baca Juga:  Ini 3 Kuliner Enak dan Lezat Khas Pekalongan yang Paling Sering Direview Food Vloger

Pertanian yang mendukung perekonomian di Kesesi sangat berperan dalam pengembangan daerah, baik dari sawah maupun perkebunan  sebagai pendorong pembangunan perekonomian masyarakat di Kesesi.

Demikian pembahasan mengenai sejarah Desa Kesesi yang ada di Kabupaten Pekalongan. Semoga bermanfaat.