Tegal  

Sejarah Kelurahan Randugunting di Tegal, Benarkah Dulunya Terdapat Pohon Randu yang Tumbuh Seperti Gunting?

Sejarah Kelurahan Randugunting di Kota Tegal
Sejarah Kelurahan Randugunting di Kota Tegal

Tegal, diswaypekalongan.id – Randugunting merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah. Kelurahan ini dulunya pernah menjadi ibukota kecamatan pada masa lampau. 

Artikel kali ini akan membahas sejarah Kelurahan Randugunting. Apakah benar dulunya terdapat pohon randu yang tumbuh seperti gunting?

Sejarah Kelurahan Randugunting konon awal mula yang membabat alas wilayah ini bernama Mbah Sewajaya. Beliau berasal dari Ungaran dan merupakan salah satu pengikut Amangkurat I.

Hal ini dibuktikan kalau terdapat makam Mbah Sewajaya di wilayah Pesarean Kemuning Randugunting tepatnya di Jalan Merpati. Lalu bagaimana sejarah Kelurahan Randugunting awal mulanya?

Nah untuk mengetahui lebih jelasnya mari kita ulas sejarah Kelurahan Randugunting di Kota Tegal ini. Simak hingga selesai.

Sejarah Kelurahan Randugunting

Dikutip dari laman Facebook, Instagram dan berbagai sumber lainnya, konon orang yang membabat alas wilayah ini bernama Mbah Sewajaya. Beliau berasal dari Ungaran dan salah satu pengikut Amangkurat I yang banyak melahirkan para santri.

Mbah Sewajaya, meninggal di Randugunting dan dimakamkan di Pesarean Kemuning Randugunting tepatnya di Jalan Merpati. Disebut Pesarean Kemuning, karena di tengah tengah jalan tumbuh pohon Kemuning besar.

Lalu pada tahun 1930, seorang warga bernama Data nekad menebang pohon Kemuning, namun sesudahnya ia menjadi gila.

Menurut “Buku Asal usul Desa Randugunting”, daerah ini sebelum menjadi Kelurahan, tahun 1910 an merupakan desa kecil/pedukuhan; di mana dulu Bekelnya terkenal dengan sebutan Bekel Kondor atau Bekel Bolang atau sebagainya.

Pada tahun 1919, pedukuhan tersebut sampai Pekauman, Kemandungan, Krobokan dan sebagainya dipersatukan dengan nama Bekel Daupan. Saat itu yang menjadi Bekel adalah M. Setyowardoyo, termasyhur dengan sebutan Bekel Mas Tja sampai tahun 1925 pada saat Patih Kabupaten Tegal R. Sastrosudirdjo.

Baca Juga:  Inilah 5 Tempat Angker di Tegal yang Paling Populer di Kalangan Masyarakat, Ada yang Pernah Kesini?

Patih ini ada kaitan dengan berdirinya SD 12 yang sekarang SD Negeri Randugunting 1. Sebab dulu SD ini dikenal sebagai SD Sastrosudirdian.

Pada tahun 1925 Bekel Daupan berubah kembali menjadi desa desa kecil seperti; Randugunting, Pekauman, Kemandungan, Kraton dan Tegalsari. Pada waktu itu Bekel Desa Randugunting dijabat oleh H. Moh. Usman dari tahun 1925 sampai 1945.

Kenapa Disebut Randugunting? 

Tahukah kamu mengapa daerah ini dinamai Randugunting? Hal ini dikarenakan di sebelah barat makam Kemuning terdapat dua pohon randu yang tumbuh seperti gunting. Pohon ini sebelum ditebang pada tahun 1920, merupakan satu satunya petunjuk bagi para nelayan untuk mengenal arah selatan pada waktu itu.

Jumlah Penduduk di Kelurahan Randugunting

Berdasarkan data dari Kecamatan Tegal Selatan dalam Angka 2023, jumlah penduduk di Randugunting pada tahun 2022 lalu adalah 19.606 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 9.779 orang laki-laki dan 9.827 orang perempuan.

Kuliner Khas yang Terkenal

Jika kamu sedang berkunjung ke Tegal tepatnya di wilayah Randugunting, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khasnya yaitu kupat glabed Randugunting. Kupat glabed adalah makanan yang berisikan potongan ketupat dan diberi kuah kental.

Supaya lebih enak makan kupat glabed ditambah sate kerang maupun sate blengong.

Untuk menemukan kuliner kupat glabed ini tidaklah sulit, kebanyakan pedagang kuliner ini berdagang pada malam hari di ruas Jalan Merpati, Jalan Kapten Sudibyo dan Jalan KS Tubun.

Nah itu dia sejarah Kelurahan Randugunting dan beberapa ulasan menarik di wilayah itu. Semoga bermanfaat.