Tegal  

Inilah 3 Tempat Peninggalan Belanda di Tegal yang Terkenal Angker, Apakah Kamu Berani Kesini?

Bangunan peninggalan Belanda di Tegal
Bangunan peninggalan Belanda di Tegal

Tegal, diswaypekalongan.id – Seperti kita ketahui di Tegal sendiri masih banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh. Bahkan tempat peninggalan Belanda di Tegal ini terkenal angker. 

Tegal dikenal sejak zaman kolonial Belanda sebagai wilayah strategis dan menjadi pusatnya perdagangan.

Karena letaknya tepat di jalur Pantai Utara dan dianggap mempunyai pelabuhan yang memadai sehingga membuat Belanda membangun banyak pabrik di Tegal.

Namun masa pendudukan Belanda berakhir dan gedung-gedung megah yang didirikan di Tegal berakhir mangkrak dan ada juga yang masih beroperasi.

Kira-kira apa saja yah tempat peninggalan Belanda di Tegal yang konon katanya terkenal angker ini?

Berikut ini 3 tempat peninggalan Belanda di Tegal yang terkenal angker. Simak artikel ini hingga selesai.

  1. Pabrik Tekstil Texin

Pabrik Tekstil Textin lokasinya ada di Jalan Pala Raya, Mejasem Tegal. Pabrik ini memiliki luas lahan sekitar 50 hektare dan persis di depan area pabrik terdapat puluhan perumahan dinas khas arsitektur Belanda.

Pabrik Tekstil Texin didirikan pada tahun 1935 dan diresmikan tanggal 25 Mei 1936 dengan nama Java Textil Maatschappij atau JTM, yang berbentuk badan hukum “NV” dengan modal yang terbagi dalam beberapa saham.

Kemudian pada tahun 1937 pabrik mulai beroperasi terus sampai dengan pemerintah Jepang menguasai Indonesia serta mengambil alih pabrik dari pemerintah Belanda pada tahun 1942.

Bangunan pabrik ini dipenuhi dengan tanda-tanda waktu dan aura mistis yang menyelimuti.

Cerita-cerita misteri seringkali menyelimuti bangunan pabrik yang terletak di Desa Mejasem ini.

Konon terdapat suara-suara aneh dan penampakan makhluk-makhluk gaib sering dilaporkan oleh pengunjung.

Konon katanya, arwah para pekerja yang meninggal karena kecelakaan atau penyiksaan di masa lalu masih gentayangan di tempat ini.

  1. Gedung Birao
Baca Juga:  Mengenal Gedung Obong Duit di Tegal, Dulunya jadi Tempat Pembakaran Uang yang tak Layak Edar

Gedung Birao atau SCS (Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) ini kalau dilihat memang mirip dengan Lawang Sewu yang ada di Semarang

Bangunan ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Pada masa sekitar abad ke 18 sampai ke abad 20 M, Kota Tegal menjadi daerah yang cukup strategis di pesisir utara Jawa.

Kondisi ini juga didukung dengan adanya jalur kereta api yang melewati wilayah Tegal dengan menghubungkan kota-kota di sepanjang pesisir utara Jawa.

Hal tersebut tampaknya dapat dibuktikan dengan adanya keberadaan bekas Kantor Perusahaan kereta api swasta Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) anak perusahaan Nederlandsch- Indische Spoorweg Maatschappij (NIS, yaitu Gedung Birao.

Gedung ini terletak tepat di sebelah barat Stasiun Tegal yang memiliki kesan angker dan mistis karena pintu lorong bagian bawah tidak boleh terbuka.

Selain itu dikutip dari laman Pemkot Tegal, Gedung Birao menjadi bukti pergerakan dan perlawanan warga lokal Tegal memerangi penjajah.

Disebutkan bahwa bangunan ini juga pernah digunakan sebagai sekolah dan Universitas milik Yayasan Pancasakti.

Untuk saat ini Gedung Birao dengan luas kurang lebih 7.106 meter persegi dan kini menjadi milik PT KAI.

  1. Pabrik Gula Pangkah

Pabrik Gula Pangkah juga termasuk bangunan peninggalan kolonial Belanda. Pabrik ini telah berdiri sejak 1932 dan dinasionalisasi melalui BUMN PTPN IX.

Pabrik ini terkenal angker yang konon ada sosok noni-noni Belanda dengan wajah yang hancur. Sangking terkenal angker pabrik ini sempat masuk acara uji nyali di salah satu stasiun televisi.

Pabrik Gula Pangkah berhenti beroperasi sejak 2019 lalu dan sekarang halaman pabrik ini sering digunakan sebagai tempat pasar malam.

Baca Juga:  Menilik Komplek Bong Cina Tegal, Area Pemakaman Etnis Tionghoa yang Berubah jadi Pemukiman Penduduk

Nah itu dia tempat peninggalan Belanda di Tegal yang terkenal angker. Semoga bermanfaat.