Batang, diswaypekalongan.id – Mungkin di era zaman modern sekarang jajanan jadul sulit untuk didapatkan. Tapi buat kamu yang pengen ngerasain lagi jajanan jadul bisa coba datang ke Minggon Jatinan di Batang.
Hal yang menarik dari Minggon Jatinan di Batang masih menggunakan uang kepeng seperti pada zaman kerajaan.
Disini menyuguhkan berbagai macam makanan tradisional, jajanan tradisional, minuman serta musik.
Kalau kamu pertama kali menginjakkan kaki ke Minggon Jatinan di Batang kamu akan melihat para pedagang yang siap mengajak para pengunjung untuk nostalgia di masa lalu.
Tak hanya jajanan yang tradisional para pedagang disini juga masih menggunakan perkakas jaman dulu.
Disebut Minggon Jatinan di Batang ini karena pasar ini diadakan hanya setiap hari Minggu saja dan buka dari jam 06.00 pagi hingga 11.00 siang saja.
Berikut ini daya tarik pasar Minggon Jatinan di Batang. Simak artikel ini hingga selesai yah, supaya mendapatkan informasi lebih lengkapnya.
Memiliki Konsep Tradisional dan Masih Alami
Berbeda dengan pasar pada umumnya, disini mengusung konsep tradisional dari segala aspek.
Salah satunya seperti penjual perempuan menggunakan baju kebaya, sedangkan pria menggunakan baju loreng khas Jawa disertai blangkon di kepala.
Selain menggunakan pakaian tradisional, wadah yang digunakan untuk membungkus jajanan ataupun minuman tidak boleh menggunakan plastik.
Jadi wadah yang digunakan untuk membungkus makanan atau jajanan menggunakan daun pisang. Sedangkan untuk wadah minum menggunakan batok kelapa.
Buka hanya di Hari Minggu Saja
Seperti namanya, Minggon Jatinan di Batang ini hanyalah buka setiap hari Minggu dari jam 06.00 pagi hingga jam 11.00 siang saja.
Minggon Jatinan memiliki arti Minggu di hutan jatinan. Meskipun buka seminggu sekali, tapi banyak didatangi baik warga lokal maupun wisatawan.
Lokasi Minggon Jatinan
Untuk lokasinya strategis karena pasar Minggon Jatinan berada di Hutan Kota Rajawali tepatnya di pinggir Pantura Batang.
Hadir sebagai kawasan wisata dengan nuansa asri hutan jati di tengah kota membuat para pelintas tertarik untuk mampir.
Berdiri Sejak 2018
Pasar Minggon Jatinan berdiri sejak 2018. Tujuan dibuat pasar kuliner tradisional ini adalah untuk menghidupkan kembali usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) di Batang.
Sejak dibuka pertengahan April 2018, Minggon Jatinan di Batang ini selalu ramai dikunjungi masyarakat yang ingin mencicipi dan bernostalgia dengan jajanan jadul.
Terdapat Musik Tradisional
Selain serunya berburu kuliner tradisional para pengunjung juga merasa terhibur karena disini terdapat musik tradisional.
Biasanya hiburan tersebut berupa angklung dan gamelan yang dilakukan para pemuda setempat.
Tersedia Banyak Kuliner Tradisional
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Minggon Jatinan di Batang ini menjajakan kuliner tradisional hingga jajanan jadul yang mulai sulit ditemukan.
Salah satunya seperti nasi megono, serabi kalibeluk, nasi jagung,apem kesesi, dawet,garang asem, kopi tahlil, rambut nenek, gulali, leker dan masih banyak menu lainnya yang menggugah selera serta anti obat pengawet.
Uang Kepeng Sebagai Alat Pembayaran
Hal yang menarik perhatian para wisatawan disini bukan menggunakan uang ataupun qris sebagai alat pembayaran.
Alat pembayaran disini menggunakan uang kepeng yang sebelumnya digunakan di zaman kerajaan, namun sayangnya seiring berjalannya waktu tidak digunakan lagi dengan alasan salah satunya kurang praktis.
Sebelum memasuki pasar Minggon Jatinan di Batang pengunjung menukarkan uang tunai diganti dengan uang kepeng. 1 uang kepeng bernilai Rp2000.
Nah itu dia daya tarik Minggon Jatinan di Batang. Yuk liburan sambil bernostalgia dengan jajanan jadul di zaman dahulu.