Tegal, diswaypekalongan.id – Setiap daerah memiliki tradisi untuk menyambut hari raya idul fitri. Salah satunya seperti tradisi lebaran di Tegal yang mungkin berbeda dengan daerah lainnya.
Sebagai warga Tegal pastinya turut memeriahkan tradisi lebaran di Tegal ini. Selain itu tradisi ini juga sebagai perekat tali silaturahmi persaudaraan dan identitas masyarakat Tegal.
Tradisi lebaran di Tegal sudah ada sejak zaman dahulu dan masih tetap dilestarikan hingga saat ini.
Lalu apa saja tradisi lebaran di Tegal? Nah pada kesempatan kali ini kami akan membahas secara lengkap. Simak hingga selesai.
Tradisi Lebaran di Tegal
- Gula Satuangan
Tradisi gula satuangan dilakukan masyarakat Tegal ketika silaturahmi yakni membawa gula satuangan (gula sekali tuang). Kata tersebut pun kerap kali diucapkan ketika bertamu.
Gula satuangan merupakan bawaan wajib yang terdiri dari gula, teh dan dilengkapi dengan kue. Bagi masyarakat Tegal, tidak membawa gula satuangan tidak elok rasanya ketika bertamu.
Bukan hanya gula, teh dan kue, sekarang bahkan masyarakat ada yang menggantinya dengan sirup dan biskuit.
Budayawan Tegal sekaligus Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi), Atmo Tan Sidik, mengatakan, istilah gula setuangan memiliki makna keindahan tersendiri yakni sebagai bentuk kerendahan hati seseorang kepada guru, bapak, mertua dan sedulur tua.
- Prebegan
Selanjutnya ada prebegan. Bagi warga Tegal, Brebes dan sekitarnya pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah prebegan.
Prebegan adalah aktivitas berbelanja lebaran di hari terakhir Ramadhan. Prebegan ada dua macam, yaitu prebegan cilik dan prebegan gede.
Prebegan cilik dilakukan dua hari sebelum lebaran dan berbelanja kebutuhan pangan. Sedangkan prebegan gede dilakukan sehari menjelang lebaran dengan berbelanja kebutuhan sandang.
Biasanya saat prebegan tiba pasar tradisional akan ramai pengunjung. Umumnya para pedagang menjajakan sayur mayur, daging, ayam potong, ikan, kue kering yang biasanya diserbu oleh para pembeli.
3.Pecingan
Di daerah Tegal maupun tradisi pecingan merupakan tradisi yang dilaksanakan pada saat lebaran tiba. Pecingan memiliki arti mecingi (memberikan uang) kepada saudara, tetangga maupun teman.
Tradisi pecingan sendiri hampir mirip dengan tradisi angpao, karena memang tradisi pecingan merupakan tradisi yang diadopsi dari tradisi angpao. Berbeda dengan angpao, pecingan tidak hanya diberikan oleh orang dewasa atau yang sudah menikah. Orang muda yang memiliki penghasilan juga bisa memberikan pecingan kepada yang lebih tua.
Selain itu, tradisi memberi pecingan tidak terbatas pada kerabat saja, melainkan juga dapat dilakukan kepada teman dan tetangga, terutama anak-anak kecil.
- Udun Udunan
Tradisi lebaran di Tegal terakhir ada udun-udunan. Tradisi ini berupa kegiatan membagikan bingkisan berisi makanan maupun kue kering kepada tetangga dan sanak saudara.
Tradisi ini bukan hanya tentang menerima atau memberi tapi juga tentang mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa cinta kasih antar sesama.
5.Kiriman
Sebelum ada berbagai sirup, gula, teh kue kering ketika lebaran. Di Tegal memiliki tradisi lebaran bernama kiriman, yaitu mengirim makanan menggunakan wadah rantang kepada saudara yang lebih tua.
Di dalam rantang untuk kiriman tersebut berisikan nasi, lauk pauk lengkap seperti daging, telur, maupun ikan. Selain itu, penerima kiriman akan memberikan oleh-oleh apa yang ada di rumahnya untuk yang mengirimkan kiriman.
Demikian pembahasan mengenai beberapa tradisi lebaran di Tegal. Semoga bermanfaat.