Pemalang, diswaypekalongan.id – Orang Pemalang pastinya sudah tidak asing lagi dengan warung legendaris yang satu ini, yaitu Nasi Grombyang Haji Warso. Termasuk legendaris karena berdiri sejak 1978 dan masih bertahan hingga saat ini.
Meskipun warungnya terlihat sederhana tapi Nasi Grombyang Haji Warso selalu ramai pembeli di setiap harinya. Bahkan jadi incarannya para pejabat, artis maupun food flooger yang kebetulan sedang singgah di Pemalang.
Selain terkenal rasanya yang enak, warung Nasi Grombyang Haji Warso dikenal juga harganya relatif terjangkau bagi semua kalangan.
Berikut ini ulasan selengkapnya mengenai warung Nasi Grombyang Haji Warso. Simak artikel ini hingga selesai.
Apa Itu Nasi Grombyang?
Kalau dilihat sekilas nasi grombyang mirip dengan rawon karena memang memiliki kuah yang berwarna hitam pekat. Namun yang membedakan karena kuahnya lebih encer dibandingkan dengan rawon.
Nasi Grombyang ini berisikan nasi putih, potongan daging sapi atau kerbau, daun bawang, bawang goreng kemudian diberi kuah. Supaya rasanya lebih mantap menyantap hidangan ini dibarengi dengan sate kerbau.
Meskipun disebut sebagai sate kerbau, tapi dari penyajiannya tidak tampak seperti dibakar seperti sate pada umumnya.
Hanya saja setelah daging dibumbui dan diungkep kemudian ditusuki seperti sate, dalam penyajiannya sate ini dibalut dengan bumbu kelapa sangrai parut.
Masuk Kedalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)
Dilansir dari laman Jatengprov.go.id, kuliner berbahan utama nasi putih dan daging sapi atau kerbau itu pada 29 Oktober 2021 lalu ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Konon, nasi grombyang sudah ada sejak 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung.
Selalu Ramai Pembeli
Warung Nasi Grombyang Haji Warso tak pernah sepi pembeli setiap harinya. Bahkan jika memasuki musim liburan tiba, warungnya ini bisa menghabiskan sekitar 40-50 kilo daging sapi.
“Kalau berapa mangkoknya kita gak ngitung berapa mangkok atauporsi dalam seharinya. Biasanya kita ngitungnya jumlah daging bila musim liburan seperti saat ini bias habiskan 40-50 kg daging sapi,” ujar Imam selaku penerus Haji Warso.
Arti Nama Nasi Grombyang
Nama grombyang sendiri berasal dari bahasa Pemalang yang berarti berarti mengapung di permukaan atau bergoyang-goyang.
Dalam penyajiannya, komposisi kuah lebih banyak ketimbang nasi, sehingga nasi dapat mengapung dan bergoyang-goyang di antara kuah.
Harganya Terjangkau
Soal harga Nasi Grombyang Haji Warso relatif terjangkau. Untuk satu porsi nasi grombyang hanya perlu membayar Rp17000 saja.
Sedangkan untuk aneka sate ini hanya perlu membayar Rp5000 saja per tusuk.
Lokasi Nasi Grombyang Haji Warso
Untuk lokasi Nasi Grombyang Haji Warso berada di Jalan R.E Martadinata, Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Warung Nasi Grombyang Haji Warso buka seriap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00 malam.
Beberapa Review Pembeli
Nasi Grombyang Haji Warso di Google Bisnisku mendapatkan rating bintang 4,5 yang menandakan para pembeli selalu puas dengan rasanya.
“Grombyang Haji Warso di Pemalang adalah kuliner legendaris yang terkenal dengan cita rasa kuahnya yang gurih dan kaya rempah. Hidangan khas ini berisi potongan daging sapi yang empuk, disajikan dengan nasi dan kuah berlimpah yang hangat.
Kuahnya sedikit manis dengan aroma rempah yang khas, membuatnya sangat nikmat terutama saat disantap panas. Tempat ini selalu ramai pengunjung, membuktikan popularitasnya di kalangan pecinta kuliner lokal. Dengan harga yang terjangkau dan rasa autentik, Grombyang Haji Warso layak” tulis review akun Arief.
Demikian pembahasan mengenai kuliner Nasi Grombyang Haji Warso khas Pemalang. Jangan lupa dan icip-icip yah.
