Slawi, diswaypekalongan.id – Pegirikan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Asal usul nama Desa Pegirikan tidak muncul begitu saja tanpa adanya peran dari orang yang berjasa.
Lalu siapakah sosok yang berjasa di balik sejarah berdirinya Desa Pegirikan ini? Asal usul nama Desa Pegirikan tidak lepas dari sosok berjasa bernama Giri.
Untuk mengetahui asal usul nama Desa Pegirikan yuk kita simak pembahasan selengkapnya di dalam artikel ini. Tentunya supaya mendapatkan wawasan baru.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini sejarah asal usul nama Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.
Asal Usul Nama Desa Pegirikan
Mbah Giri adalah seorang wali berasal dari Solo yang mempunyai karomah. Beliau adalah penjaga hutan dimana di dalam hutan tersebut terdapat sebatang pohon kelapa yang apabila air kelapanya diminum, maka orang yang meminumnya akan menjadi seorang pemimpin atau anggota terpenting dalam keraton.
Sehingga Mbah Giri berusaha menyembunyikan khasiat pohon kelapa itu agar tidak diketahui orang lain. Namun sialnya ternyata ada satu orang yang sudah mengetahui dan menyusup ke hutan untuk mengambil pohon kelapa dan berusaha meminum air kelapa tersebut dengan harapan agar dirinya dapat menjadi adipati di dalam keraton.
Karena merasa kecewa saat tahu ada orang lain yang meminum air kelapa miliknya akhirnya Mbah Giri memutuskan untuk berkelana dari Solo sampai ke Tegal tepatnya di sebuah desa.
Mbah Giri adalah orang yang mempunyai kesaktian dan dapat menyembuhkan orang sakit dan apapun doa yang beliau panjatkan selalu mustajab, sehingga masyarakat desa pun menyambut beliau dengan senang hati dan menganggap Mbah Giri adalah orang yang berjasa di desa tersebut.
Hingga ia wafat dan dimakamkan di desa tersebut. Karena Mbah Giri merupakan orang sakti pertama yang mempunyai karomah sehingga masyarakat pun memberi nama desa tersebut dengan sebutan Desa Pegirikan.
Makam Mbah Gede Giri terletak di sebelah selatan Desa Pegirikan yang sampai saat ini masih dijaga oleh masyarakat Desa Pegirikan. Makam tersebut masih banyak orang yang bertawasul ke makam tersebut.
Tidak Lepas dari Sosok Mbah Gede Ambo
Nama aslinya adalah Mbah Cokrowati. Beliau adalah keturunan dari pangeran Diponegoro. Mbah Cokrowati adalah manusia yang pernah berjasa diwilayah Ambo Pegirikan.
Nama Ambo diambil dari kisah terdahulu yaitu sosok siluman berwujud ular bernama Mbah Gringsing atau Ular Gringsing yang muncul saat terjadi banjir disungai Gung (Kali Gung).
Mbah Gringsing adalah manusia siluman yang berubah menjadi ular karena dulu ada sepasang manusia laki laki dan perempuan yaitu mbah gringsing dan istrinya yang diserahi seekor ular, kemudian ular tersebut dipotong dan dimakan oleh mereka.
Sehingga mereka berdua seketika itu berubah menjadi ular. Si wanita berada di wilayah Lebaksiu sedangkan mbah gringsing sendiri berada di wilayah kali gung.
Yang sesekali muncul pada saat sungai sedang banjir. Konon cerita ada seseorang dari Desa Pekiringan yang bernama Peyot melihat keberadaan ular gringsing tampak seperti batang pohon jati yang besar sehingga membuat ia tertarik untuk mengambilnya, disaat itulah ular gringsing menyeret orang tersebut dari sungai pegirikan sampai pintu air pesayangan lantas menghilang dan belum juga ditemukan sampai sekarang.
Setelah kejadian tersebut sungai sekitar desa tembok dan pegirikan selalu tercium bau busuk membuat masyarakat sekitar resah.
Kemudian Mbah Cokrowati datang ke sungai dan menyentuh airnya, seketika air sungai tersebut langsung berubah dari yang awalnya bau busuk menjadi wangi. Sehingga saat itu mbah cokrowati dijuluki Nyai Gede Sirep atau Mbah Gede Ambo yaitu dapat menghilangkan yang busuk menjadi wangi.
Semenjak kejadian itu ular gringsing tidak lagi muncul namun keberadaannya masih misteri.
Konon ular gringsing hanya berpindah tempat dan bersembunyi didesa pekiringan tepatnya di kediaman Mbah Kliwon disitu ada sebuah goa yang digunakan untuk istirahat gringsing.
Mbah Cokrowati meninggal, makamnya berada di sebelah timur TK Masyitoh Pegirikan. Yang sampai saat ini makam beliau masih disebut kramat dan biasa digunakan untuk bertawasul.
Luas Wilayah Desa Pegirikan
Luas wilayah Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal adalah 83 hektare. Pemanfaatan lahan di desa ini dibagi menjadi : pemukiman/bangunan: 30 hektar, sawah: 36 hektar, ladang: 3,025 hektar, lainnya: 13,815 hektar.
Desa Pegirikan terbagi menjadi 9 RW dan 33 RT dengan jumlah kepala keluarga 1.810 KK dan jumlah penduduk 6.925 jiwa terdiri dari 3.804 jiwa penduduk laki-laki dan 3.121 perempuan.
Batas wilayah Desa Pegirikan jika sebelah utara Desa Pekiringan, sebelah selatan Desa Bedug, sebelah timur Desa Pecabean, sebelah barat Desa Tembok Luwung.
Demikian pembahasan mengenai asal usul nama Desa Pegirikan yang tidak lepas dari sosok ulama seperti Mbah Giri, Mbah Gede Ambo. Semoga bermanfaat.