Pekalongan, diswaypekalongan.id – Upaya mencegah terjadinya banjir Sungai Loji Kota Pekalongan yang berada di Jalan Sultan Agung, Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dilakukan pembersihan tumpukan eceng gondok.
Dikutip dari laman Instagram@pemkotpekalongan, pembersihan eceng gondok di Sungai Loji Kota Pekalongan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas lingkungan hidup dan dinas pekerjaan umum.
Dalam proses pembersihan Sungai Loji Kota Pekalongan, Pemkot telah menurunkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pembersihan. Area yang dibersihkan dari tumpukan eceng gondok ini mencangkup sekitar 25 ribu kubik.
Pembersihan Sungai Loji Kota Pekalongan terus dilakukan hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko air meluap ke pemukiman penduduk menjelang musim hujan.
Berkat kerja keras secara gotong royong yang dibantu juga oleh tim gabungan dari lintas instansi dibantu komunitas peduli lingkungan dan masyarakat dalam membersihkan tumpukan eceng gondok sepanjang aliran sungai mulai membuahkan hasil secara signifikan.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, Kerusakan dan Penataan Ruang Terbuka Hijau pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Adi Usnan mengungkapkan progres pembersihan tanaman eceng gondok di sungai Kota Pekalongan.
“Alhamdulillah sampai saat ini pembersihan tanaman eceng gondok terus digiatkan terutama sepanjang aliran sungai Loji. Ini sudah terangkat dari area IPAL Kauman sampai ke jembatan Lodji, apalagi dengan dioperasikannya bendung gerak jadi sudah bersih dari eceng gondok,” terangnya
Disebutkan Adi, masih ada area yang masih ada eceng gondoknya yang saat ini tengah dilanjutkan dengan kegiatan padat karya menggandeng Disperinaker, komunitas, dan masyarakat setempat untuk membersihkan.
“Lokasinya di daerah IPAL Kauman ke Selatan sampai Sapuro ke Selatan. Yang belum yakni di jembatan grogolan sampai regulator kit,” bebernya.
Menurut Adi, hujan berpengaruh pada pertumbuhan eceng gondok, namun surutnya air di musim kemarau akan membantu mengurangi tumpukan sampah.
Bendung Gerak dilengkapi dengan automatic rotary screen yang berfungi untuk mencacah sampah yang berasal dari Sungai Loji.
Meski telah tersedia alat pencacah sampah aoutomatis, namun kini sedang mengupayakan adanya mesin tambahan pilah sampah organik dan anorganik.
“Kolaborasi dengan DPUPR menggunakan ekskavator sempat kami lakukan, tetapi menjelang akhir tahun pembersihan dilanjutkan secara manual oleh tim jogo kali,” jelas Adi.
Pembersihan eceng gondok akan berlanjut awal 2025, dengan mempertimbangkan kondisi lokasi, apakah memungkinkan menggunakan alat berat atau hanya melibatkan personel antarinstansi.
Lebih lanjut, tanaman eceng gondok yang masih tersisa berada di beberapa titik, seperti wilayah Kauman, Sapuro, hingga bagian selatan.
Untuk mengatasi ini, Pemkot Pekalongan menggandeng Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, komunitas lokal, serta masyarakat melalui program padat karya.
Kemudian sisa limbah eceng gondok tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk menjadi pupuk kompos.
“Limbah eceng gondok ini dari komunitas sudah ada yang mengelolalm untuk dibuat pupuk kompos seperti dari KKN yang berkolaborasi dengan Komunitas Sapu Lidi. Mereka mengedukasi masyarakat untuk pembutan pupuk kompos dari limbah eceng gondok”
Selain bertujuan untuk mencegah banjir, program ini untuk menjaga ekosistem Sungai Loji Kota Pekalongan dan memanfaatkan sisa limbah eceng gondok sebagai produk ramah lingkungan.