Menyandang Juara 1 Tingkat Popda Pekalongan, Atlet Cilik Fareno Gagal Maju ke Provinsi, Apa Penyebabnya?

atlet cilik Fareno Khiar Aghadhira (Tengah) peraih juara 1 cabang olahraga badminton di Popda Kota Pekalongan
atlet cilik Fareno Khiar Aghadhira (Tengah) peraih juara 1 cabang olahraga badminton di Popda Kota Pekalongan

Pekalongan, diswaypekalongan.id – Atlet cilik Fareno yang menyandang juara 1 cabang olahraga badminton pada Popda Kota Pekalongan ini gagal maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024. 


Atlet cilik Fareno atau memiliki nama Fareno Khiar Aghhadhira merupakan siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 2 Bendan, Kota Pekalongan ini mau tak mau harus merelakan tempatnya diambil oleh juara 2 untuk bertanding di Popda Provinsi Jawa Tengah 2024.


Hal ini tentunya membuat kecewa bagi Fareno dan orang tuanya yang dimana putranya ini tidak bisa melanjutkan bertanding di tingkat yang lebih tinggi. 


“Anak saya juara 1 pada Popda Kota Pekalongan cabang badminton tanggal 25 Oktober 2024. Tetapi, pada saat Popda Provinsi pada 4-7 November 2024 lalu yang berangkat justru juara 2 Popda Kota Pekalongan,”  ujar Yudi selalu orang tua Fareno. 


Atas keputusannya ini, orang tua Fareno merasa ada kejanggalan dalam pemilihan atlet yang maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah. 


Lalu menurut official, bahwa anaknya akan diikutsertakan pada Popda tingkat Provinsi pada tahun 2025.


Karena jika Fareno diikut sertakan di tahun 2025 sudah naik jenjang ke SMP dan tidak lagi bisa mengikuti kategori SD. 


“Biasanya, yang maju ke tingkat provinsi itu yang juara 1. Tapi, ini kok aneh peringkat 2 maju ke provinsi. Ada permainan kayaknya?,” imbuh Yudi. 


Selain itu, orang tua Fareno juga merasa kecewa atas keputusan official Popda cabang olahraga badminton yang diberikan untuk anaknya. 


Bahkan pergantian atlet yang akan diikutkan ke tingkat Provinsi Jawa Tengah ini tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada keluarga atlet cilik Fareno. 


“Tidak ada kabar sama sekali soal pergantian ini, baik ke saya maupun anak saya. Kami baru tahu setelah semuanya sudah terlaksana “ tuturnya. 

Baca Juga:  Angka Kematian Ibu dan Bayi di Wilayah Puskesmas Dukuh Kota Pekalongan Nol, Ini Langkah yang Dilakukan 


Mendengar kabar keputusan tersebut, atlet cilik Fareno yang sebelumnya dikenal anak yang ceria dan semangat berlatih kini menjadi pendiam dan kehilangan motivasi. 


“Pertama dengar kabar itu, anak saya jadi pendiam dan hilang semangatnya. Padahal, ketika berlatih sudah sungguh-sungguh tapi hasil dari latihan yang keras itu, hasilnya membuat pupus harapannya untuk mengikuti lomba kembali.”


“Kasihan anak kecil, sudah juara 1 tingkat kota tidak maju ke provinsi. Saya dan istri selalu memberikan semangat untuk anaknya, agar tidak putus asa dalam berlomba dan belajar,” tambahnya.


Atlet cilik Fareno yang sebelumnya semangat terus berlatih tapi harapannya sudah pupus begitu saja. 


“Dia sempat bilang sudah berlatih sungguh-sungguh, tapi hasilnya malah seperti ini. Semangatnya hilang, bahkan malu sama teman-temannya di sekolah,” kata Yudi


Lebih lanjut, Sonny, official Popda cabor badminton Kota Pekalongan memberikan penjelasan yang menambah kebingungan. Ia mengatakan, untuk yang juara Popda tahun ini acuannya untuk Popda provinsi tahun depan.


“Karena, ada perubahan untuk Popda provinsi itu kembali lagi per jenjang. Sebenarnya Popda provinsi tingkat jateng tahun 2023 seharusnya diadakan di bulan Juni diundur karena kota/kabupaten yang lain menggelar Popda tidak berjenjang,” terangnya.


Karena hal itu, lanjut dia, jadwal dari provinsi berubah mundur di bulan November 2023 memakai anggaran perubahan. Untuk Popda 2023, maka diambil juara Popda pada tahun 2022.


“Pelaksanaan Popda tingkat kota akhir Oktober sampai awal November 2023, untuk juaranya berangkat Popda provinsi di tahun 2025. Kira-kira bulan Juni 2025,” terangnya. 


Terkait peredaran berita ini, Kepala Disparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono belum memberikan keterangan terkait keputusan ini.