Brebes, diswaypekalongan.id – Viral di media sosial video dagangan siswi MTS di Brebes dibuang ibu kantin masih menjadi perbincangan hangat publik beberapa hari terakhir. Diketahui peristiwa itu terjadi di sekolah MTS Nurul Huda, Kalibuntu, Losari, Brebes.
Unggahan video dagangan siswi MTS di Brebes dibuang oleh ibu kantin tersebut pertama kali diunggah akun Instagram@unikinfold. Terlihat jajanan yang dijual berserakan di tanah karena dilempar oleh ibu kantin sekolah.
Buntut viralnya video dagangan siswi MTS di Brebes dibuang oleh ibu kantin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes, Abdul Wahab memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.
“Pihak sekolah ingin mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, salah satunya melalui kewirausahaan. Para siswa diberi keleluasaan untuk berlatih berdagang,” jelasnya didampingi Kepala Sekolah MTs Nurul Huda, mengutip Instagram@wargategal.
Insiden tersebut terjadi karena adanya miskomunikasi dan salah persepsi dari ibu kantin yang merasa dagangan siswa tersebut akan menjadi pesaingnya. Karena hal itulah berujung tindakan membuang dagangan siswa tersebut.
Di dalam video tersebut, terdengar suara kesal dari seorang perempuan yang menanyakan tindakan ibu kantin membuang makanan milik murid tersebut.
“Ya allah dibuang semua. Dihancurin semua oleh siapa? Oleh ibu kantin,” ujar di dalam video tersebut.
Lebih lanjut, Abdul Wahab menyampaikan untuk saat ini pihak sekolah dan ibu kantin telah diberi pemahaman agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Pihak Sekolah Angkat Bicara
Atas kejadian dagangan siswi MTS di Brebes dibuang oleh ibu kantin pihak sekolah MTS Nurul Huda Kalibuntu Brebes angkat bicara.
Kepala MTs Nurul Huda Kalibuntu, Basuni menuturkan, peristiwa seperti dalam video viral itu terjadi pada Selasa 17 Desember 2024 lalu.
Diterangkan Basuni, kegiatan berjualan oleh siswa merupakan bagian dari program berwirausaha yang dilaksanakan sekolah dan dikoordinir oleh pembina OSIS.
Program itu yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Rahmatan lil Alamin.
“Pembina OSIS mengkoordinir siswa untuk berwirausaha dengan membuat program. Mereka berjualan jajanan kekinian, hasilnya dikumpulkan. Yang berminat beli ya beli. Ini bagian pembelajaran siswa untuk berwirausaha,” ungkap Basuni.
Bukan Jualan Siswa
Pihak sekolah MTS Nurul Huda, Kalibuntu, Brebes menyebutkan kewirausahaan tersebut merupakan bagian bentuk dari proyek pengembangan belajar pancasila yang dikoordinator oleh Ibu Kholifah.
Kemudian Syahroni selaku kurikulum di MTS Nurul Huda, Kalibuntu, Brebes menegaskan bahwa jajanan yang berserakan seperti di dalam video beredar itu bukan jualan siswanya.
“Perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan jualan siswa,” ucap Syahroni
“Dagangan tersebut adalah produk dari P5RA yang merupakan bagian dari penguatan profil Pancasila. Jadi, ada kesalahpahaman soal narasi yang beredar,” tambahnya.
Terjadinya Kesalahpahaman
Seperti kita ketahui video dagangan siswi MTS di Brebes dibuang oleh ibu kantin menarik perhatian banyak publik. Banyak warganet yang berkomentar meskipun ada siswa yang berjualan tapi ibu kantin tidak perlu khawatir kalau rezeki tidak akan tertukar.
Kemudian di dalam video tersebut, ibu kantin disebut sering memarahi siswa yang membeli jajanan dari luar sekolah dan bahkan meminta denda kepada siswa yang membawa makanan dari luar.
Namun, pihak sekolah menilai bahwa kejadian ini telah disalahpahami dan meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.
“Bisa disimpulkan bahwa ada kesalahpahaman soal pemberitaan yang beredar,” tambah Syahroni.