Slawi, diswaypekalongan.id – Indonesia kaya akan ragam budayanya yang menarik perhatian para wisatawan. Salah satu daerah yang memiliki wisata budaya adalah Kota Tegal, Jawa Tengah.
Wisata budaya di Tegal ini sudah ada sejak zaman dahulu dan masih tetap dilestarikan secara turun temurun hingga sekarang. Bahkan acara tradisi budaya ini mampu menarik menarik perhatian wisatawan.
Wisata budaya di Tegal ini rutin digelar setiap tahunnya pada bulan-bulan tertentu. Tentunya digelarnya tradisi tersebut memiliki makna dan tujuan masing-masing.
Lalu apa saja wisata budaya di Tegal? Berikut ini daftar selengkapnya. Apakah salah satunya kamu pernah menyaksikan langsung?
Jamasan Bende Cemuluk
Di Bumijawa, Kabupaten Tegal terdapat sumber mata air yang tidak pernah habis dan disini terdapat sebuah tradisi Jamasan Bende Cemuluk.
Tradisi ini sudah berjalan ratusan tahun sebagaimana tertulis di Manuskrip Belanda pada 1902.
Tradisi Jamasan Bende Cemuluk bertujuan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan berupa mengalirnya mata air bulakan yang hingga saat ini dapat mengaliri perkebunan serta kehidupan di Desa Bumijawa, dan juga menjadi sumber mata air untuk keperluan PDAM serta perusahaan air minum daerah di Tegal.
Bende Camuluk diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai celah munculnya sumber air yang kini disebut dengan Tuk Jimat Kali Bulakan.
Masyarakat Bumijawa rutin menjamas Bende Camuluk setahun sekali tepatnya pada 11 Rabiul Awal, bertepatan dengan peringatan maulid nabi pada keesokan harinya.
Tradisi Jamasan Bende Camuluk sendiri dilakukan dengan prosesi upacara proses pencucian Bende Camuluk di Tuk Jimat Kali Bulakan oleh juru kunci dengan menyalakan kemenyan disertai dengan iringan sholawat oleh masyarakat Bumijawa.
Malam harinya dilanjut dengan arak-arakan atau pawai, sekaligus memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tradisi tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya.
Sedekah Bumi Cacaban
Selanjutnya wisata budaya di Tegal ada Sedekah Bumi Cacaban yang rutin digelar setiap tahunnya dan selalu disambut meriah. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat setempat dengan Dinas Pariwisata serta Kebudayaan Kabupaten Tegal.
Saat melakukan tradisi ini masyarakat membawa gunungan hasil bumi seperti sayur mayur, buah-buahan. Tujuan diadakan tradisi ini untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang didapatkan selama ini.
Selain itu tradisi ini dilakukan sebagai permohonan keselamatan, supaya dijauhkan dari segala bencana dan agar senantiasa selalu dilindungi.
Masyarakat yang mengadakan Sedekah Bumi Cacaban mayoritas mereka yang tinggal di kawasan Objek Wisata Waduk Cacaban. Tradisi ini rutin dilakukan setiap tahunnya tepatnya di bulan Desember.
Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung
Untuk yang terakhir wisata budaya di Tegal ada Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung. Sosok Sunan Amangkurat Agung disebut salah tokoh penting yang dibalik berdirinya Kabupaten Tegal.
Tradisi ini rutin dilakukan setiap tahunnya tepatnya di setiap bulan Suro atau 1 Syawal.
Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung selalu ramai masyarakat hadir mengikuti tradisi tersebut. Tradisi ini dimulai dengan membersihkan benda pusaka serta tirai penutup yang digunakan di makam Sunan Amangkurat.
Kemudian masyarakat membaca tahlil, dzikir, pembacaan syahadat hingga sholawat. Setelah itu kegiatan doa bersama dan akan dilakukan penggantian kelambu.
Kelambu lama akan diganti yang baru dan kelambu lama akan dilarungkan ke Pantai Selatan.
Tradisi Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur dan pendahulunya.
Itu dia beberapa wisata budaya di Tegal yang menarik banyak wisatawan. Semoga bermanfaat.