Wajib Mampir ke Soto Pak Kolari di Pekalongan, Kuliner Legendaris yang Telah Berdiri 33 Tahun

mencicipi semangkuk Soto Pak Kolari di Kecamatan Kedungwuni
mencicipi semangkuk Soto Pak Kolari di Kecamatan Kedungwuni

Pekalongan, diswaypekalongan.id – Selain menikmati destinasi wisata di Pekalongan jangan lupa mampir mencicipi kuliner khasnya, yaitu soto tauto. Ada salah satu warung legendaris yang wajib kalian coba Soto Pak Kolari. 


Soto Pak Kolari termasuk legendaris karena berdiri sejak tahun 1991 dan usia 33 tahun yang masih eksis hingga sekarang. Tapi soal rasa soto di warung ini sejak dulu hingga sekarang masih tetap enak dan bikin ketagihan. 


Soto Pak Kolari berbeda dengan lainnya, khasnya adalah kuah yang lebih terasa dan pekat rasa tauconya. Selain itu cara masaknya yang masih tradisional menjadikan rasa soto ini lebih otentik. 


Berikut ini ulasan selengkapnya mengenai Soto Pak Kolari di Pekalongan. Simak artikel ini hingga selesai. 


Berdiri Sejak 1991


Warung Soto Pak Kolari berdiri sejak tahun 1991. Pemilik warung yang sekaligus pemilik resep SOTO KOLARI adalah Pak Kundali.


Ia menekuni berjualan soto di lokasi ini sejak tahun 1991 hingga sekarang. Tetapi Tetapi sebetulnya dia adalah anak tunggal sekaligus pewaris dari pendiri Soto Pak Kolari, ayahnya, yang memulai usaha warungnya di lokasi dekat Masjid Cangkring (sekitar 1 km dari tempat ini) sejak 1977.


Pak Kolari senior memang tidak memberi nama warungnya dengan Warung Tauto, karena memang ciri khasnya kuah tidak terlalu pekat tauconya.

Pak Kundali pada awalnya hanya membantu ayahnya, menekuni, dan akhirnya mendapat warisan resep dan ‘brand name KOLARI’ yang tetap dipertahankan hingga sekarang.


Kemudian setelah ayahnya meninggal pada tahun 1992, seluruh usahanya diteruskan oleh Pak Kundali yang merupakan anak tunggalnya. 


Masih Menggunakan Cara Tradisional


Warung Soto Pak Kolari dari dulu hingga sekarang masih tetap mempertahankan soal rasa. Sebab dalam proses memasaknya masih menggunakan kayu bakar. 

Baca Juga:  Mencicipi Minuman Legendaris Es Santan Khas Pekalongan, Ternyata Begini Cara Membuatnya


Ciri Khas Soto Tauto


Dalam semangkuk soto tauto berisikan bihun, daging sapi, daun bawang, bawang goreng dan juga kuah tauco.

Kuah tauco nya ini berisi tauco yang dihaluskan bersama bawang merah dan cabai merah yang telah digongso kemudian direbus dengan air hingga mendidih sehingga warnanya merah kecoklatan.


Supaya lebih kenyang, Anda juga dapat memilih lontong atau nasi sebagai pendampingnya. Selain itu sebagai pelengkapnya, Anda juga dapat menambahkan tempe goreng dan tahu goreng. 


Selalu Ramai Pembeli


Soto Pak Kolari setiap harinya selalu ramai pembeli dan bisa menghabiskan 4-5 kilo daging, tapi pada saat lebaran atau bulan Syawal bisa menghabiskan 25 kilo daging per harinya. 


“Ini berkah lebaran, karena selama bulan puasa kami tidak berjualan,” ujarnya. 


Soto Tauto Dipengaruhi Dua Budaya


Tahukah kamu? Kalau soto tauto khas Pekalongan dipengaruhi oleh dua budaya yaitu Tionghoa dan India. 


Menurut buku “Pekalongan Yang Tak Terlupakan” karya Moch. Dirhamsyah, kondimen yang ada dalam tauto adalah hasil perpaduan Tionghoa dan India. Bumbu tauto mendapat pengaruh dari budaya India. 


Sedangkan bihun atau suun, asalnya merupakan tradisi makanan Cina. Sebab, dahulu suun hanya bisa dibuat oleh orang-orang Cina saja.


Jam Operasional Soto Pak Kolari


Buat kamu yang ingin mencicipi semangkuk Soto Pak Kalori legendaris ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi dan tutup 16.00 sore.


Lokasi Soto Pak Kolari


Lokasi warung Soto Pak Kolari di Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 


Buat kamu yang kebetulan sedang liburan ke Pekalongan jangan lupa mampir ke Soto Pak Kolari yah. Semoga bermanfaat dan selamat liburan.